Kembangkan 5 Proyek PLTU, Bukit Asam Siapkan Rp 5,8 T

Kembangkan 5 Proyek PLTU, Bukit Asam Siapkan Rp 5,8 T

Yulida Medistiara - detikFinance
Kamis, 08 Des 2016 15:16 WIB
Foto: Yulida Medistiara
Jakarta - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menyiapkan belanja modal untuk tahun 2017 sebesar Rp 5,8 triliun. Dana tersebut berasal dari pinjaman beberapa bank seperti Bank Mandiri dan BRI.

Hari ini, PTBA mendapat fasilitas pendanaan sebesar Rp 2,5 triliun dari BRI. Dana tersebut digunakan sebagai salah satu sumber pendanaan belanja modal atau capex sekitar US$ 500 juta - US$ 600 juta atau sekitar Rp 5,8 triliun yang digunakan untuk pengembangan beberapa proyek.

"Untuk capex lah, kita ada project PLTU kalau semuanya tepat waktu bisa sampai 5.000 MW. Itu memang target kita semua selesai 2022 atau 2023 kalau semua tepat waktu," kata Corporate Secretary PTBA, Adib Ubaidillah, di Gedung BRI I, Jakarta Selatan, Kamis (8/12/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu penggunaan capex tersebut untuk proyek-proyek di sektor energi seperti persiapan pembangunan sejumlah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar batu bara.

Ia menyebut, saat ini, PTBA tengah mengembangkan sekitar 5 proyek PLTU, di antaranya PLTU Sumsel 8, Sumsel 9 dan 10, Peranak 600 MW, dan PLTU berkapasitas 600 MW yang belum dapat diberitahu lokasinya.

Proyek pembangunan PLTU Mulut Tambang Banko Tengah 2 x 620 MW atau Sumsel 8 senilai US$ 1,59 miliar direncanakan pembangunan konstruksinya bisa dimulai tahun depan.

Selain itu, PTBA juga ingin mengakuisisi tambang batu bara di Kalimantan sebesar Rp 2,92 triliun. Capex tersebut juga akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi hingga 100 juta ton dengan target 10 tahun mendatang.

"Capex itu bukan hanya untuk power plant aja, tapi untuk peningkatan kapasitas produksi, kita pengen cita-cita punya 100 juta ton produksi. 100 juta produksi itu targetnya 10 tahun ke depan, sekarang 25 juta ton produksi, kapasitas saya bisa 40 juta ton, tapi infrastruktur pengangkut batu bara yang saat ini paling efisien KAI, masih belum bisa lebih dari 25 juta ton angkutan," kata Adib.

Untuk mencapai 100 juta ton produksi pada 10 tahun yang akan datang, PTBA akan mengembangkan infrastruktur, tambang, dan sarana pendukung seperti pelabuhan. Saat ini, produksi batu bara telah tercapai namun dari segi infrastruktur kurang memadai.

"Produksi sih tercapai, tapi kalau angkutannya belum settle misalnya KAI dengan proyek double-double track nya itu masih harus disesuaikan, tahun depan KAI diharapkan bisa angkut batu bara di atas 25 juta ton, tahun depan minimal naik 10%," imbuhnya. (drk/drk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads