Pada perdagangan kemarin, sahamnya turun 7,1% sehingga total koreksinya mencapai 11% sejak gam tersebut diluncurkan untuk perangkat iPhone dan iPad Kamis pekan lalu.
Pada awal diluncurkan, game satu sentuhan ini langsung menanjak ke posisi puncak iOS App Store di akhir pekan. Jutaan pemain rela mengeluarkan US$ 9,99 atau sekitar Rp 140 ribu untuk membuka semua level dalam game.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu membuat investor kecewa. Sebab, kata Analis Nomura Securities Junko Yamamura, para investor ini berharap game baru Mario akan meledak di pasaran.
Masalah lain yang dikritisi investor adalah cara pembelian game yang hanya dilakukan satu kali, berbeda dengan game lain yang biasanya memancing pemain untuk mengeluarkan semakin banyak uang setelah bermain cukup lama seperti layaknya game 'Freemium' lainnya.
"Kita masih akan melihat (saham Nintendo) masuk tren melemah dalam beberapa waktu mendatang," kata Yamamura seperti dikutip dari CNN, Selasa (20/12/2016).
Saham Nintendo bukan satu-satunya yang melemah. DeNa, perusahaan pengembang yang membantu pembuatan Super Mario Run, sahamnya sudah anjlok 14% sejak game itu dirilis. (ang/ang)