"Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di Indonesia wajar apabila sebetulnya Jakarta ini kita jadikan pusat keuangan syariah Internasional," ungkap Presiden Joko WIdodo (Jokowi) saat bertemu dengan para pemangku kepentingan atau stakeholder dari sukuk negara di Istana Negara, Jakarta, Jumat (23/12/2016).
Menurut Jokowi, ini adalah potensi yang besar untuk mendorong pertumbuhan keuangan syariah di dalam negeri. "Bukan cuma soal keuangan syariah, bank syariah, asuransi syariah saya kia banyak hal yang lain yang bisa kita kembangkan. wisata syariah, restoran halal, industri syariah masih sangat besar sekali," jelasnya
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tercatat sampai dengan 30 November 2016, sukuk yang sudah diterbitkan mencapai US$ 10,15 miliar. Investor sukuk negara sebanyak 48.444 investor atau dengan porsi 5%. Sementara Malaysia, porsinya sudah mencapai 30%. Inggris dan Korea Selatan juga masih lebih baik.
"Menurut saya sangat bagus sekali oleh sebab itu saya ingin saya rasa sudah beberapa kali saya sampaikan ekonomi syariah di negara kita yang saat ini persentasenya masih sangat kecil sekali masih kurang lebih 5%," ujarnya (mkl/ang)











































