Kedua anak usaha BUMN tersebut akan melepas saham perdananya ke publik melalui skema Initial Public Offering (IPO).
Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, saat ini belum diketahui dengan pasti berapa persen saham kedua anak usaha BUMN tersebut yang akan dilepas ke publik. Saat ini tengah dilakukan penghitungan aset terhadap dua anak usaha BUMN milik Pertamina dan Garuda Indonesia sebelum sebagian sahamnya dilepas ke publik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rini menambahkan, untuk induk usaha BUMN dipastikan tidak ada yang melantai di bursa tahun depan. Untuk BUMN induk di tahun depan ada beberapa yang akan disekuritisasi seperti BUMN jalan tol Jasa Marga dan PLN.
"BUMN utama kita lakukan sekuritisasi tol, kemudian BTN untuk kredit perumahannya, terus PLN. Kebanyakan di level BUMN utama tidak ada yang go public," kata Rini.
Mengenai rencana penerbitan saham baru alias rights issue PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF), Rini mengaku pihaknya belum mendapatkan laporan dari pihak terkait. Jika ada rencana rights issue pemerintah harus membeli sebagian saham baru tersebut, padahal di tahun depan tidak ada suntikan modal dari pemerintah.
"Kalau rights issue harus inject minta PMN (Penyertaan Modal Negara), kan 2017 nggak ada PMN. Ini kan belum ada diskusi," tutup Rini. (drk/drk)