Ini Mata Uang Terlemah Sepanjang 2016

Ini Mata Uang Terlemah Sepanjang 2016

Wahyu Daniel - detikFinance
Jumat, 30 Des 2016 07:06 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Tahun 2016 ini merupakan tahun yang cukup bergejolak bagi perekonomian dunia, termasuk pasar uang. Sejumlah negara nilai tukar mata uangnya mengalami penurunan cukup tajam di tahun ini.

Mata uang mana saja yang turun terdalam tahun ini? Berikut data dari CNN, seperti dilansir Jumat (30/12/2016).

1. Pound Mesir

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada November 2016, Mesir mengeluarkan keputusan yang radikal dengan membiarkan mata uangnya mengambang secara bebas. Langkah ini dilakukan untuk mengobati krisis ekonomi dan mengamankan pinjaman dari International Monetary Fund (IMF).

Aturan baru yang dikeluarkan tersebut membuat mata uang pound Mesir terjun 48% terhadap dolar AS. Dan terus turun hingga 59% di akhir tahun.

2. Naira Nigeria

Nigeria tengah menderita karena kejatuhan harga minyak dunia sepanjang tahun ini. Akibatnya, ekonomi terhantam, dan nilai tukar mata uangnya tertekan.

Sebanyak 70% dari pendapatan pemerintah Nigeria berasal dari minyak. Ekonomi Nigeria makin terhantam karena serangan pasukan militan ke sarana-sarana industri minyak.

Sepanjang tahun ini, nilai tukar naira turun 37% terhadap dolar AS.

3. Lira Turki

Nilai tukar lira Turki turun 6% terhadap dolar AS dalam seketika setelah peristiwa percobaan kudeta militer yang gagal di Juli lalu. Lira turun makin jauh setelah lembaga pemeringkat, S&P dan Moody's menurunkan peringkat utang negara ini.

Turki juga memiliki utang luar negeri yang besar dalam satu dekade terakhir. Lembaga internasional seperti IMF telah memperingatkan Turki untuk mengurangi ketergantungannya terhadap utang luar negeri.

Sepanjang tahun ini, lira tekah turun 18% terhadap dolar AS.

4. Peso Argentina

Nilai mata uang Argentina, negara dengan perekonomian terbesar kedua di Amerika Selatan, bergejolak sepanjang 2016.

IMF memperkirakan ekonomi negara ini akan tumbuh minus 1,8% di tahun ini, sementara inflasi diperkirakan bakal mencapai 40%. Sepanjang tahun ini, pesi turun 17% terhadap dolar AS.

5. Poundsterling Inggris

Hasil referendum rakyat Inggris yang memenangkan suara untuk keluar dari Uni Eropa (Brexit) membuat nilai tukar poundsterling jatuh. Investor gugup terkait berapa besar dampak Brexit terhadap perekonomian Inggris.

Kondisi tadi membuat nilai tukar poundsterling turun 17% terhadap dolar AS.

Pada Juli 2016, poundsterling menjadi mata uang dengan kinerja terburuk di dunia.

6. Peso Meksiko

Mata uang Meksiko ini terhantam karena terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS yang baru. Trump pernah mengutarakan rencananya yang dinilai anti perdagangan bebas dan anti imigran.

Rencana Trump itu mengancam Meksiko, dan membuat mata uang peso turun 17% terhadap dolar AS di 2016. Untuk membantu menaikkan nilai mata uangnya, bank sentral Meksiko menaikkan suku bunga acuan di November 2016.

7. Bolivar Venezuela

Venezuela tengah menderita krisis ekonomi yang parah. Negara ini kekurangan pasokan makanan hingga obat-obatan. IMF memperkirakan, inflasi di Venezuela mencapai 1.660% tahun depan.

Krisis ekonomi yang terjadi membuat nilai tukar bolivar anjlok 71% terhadap dolar AS di tahun ini. (wdl/wdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads