Cegah Dana 'Kabur', China Batasi Penukaran Dolar AS

Cegah Dana 'Kabur', China Batasi Penukaran Dolar AS

Wahyu Daniel - detikFinance
Senin, 02 Jan 2017 12:08 WIB
Foto: Chinadaily.com
Beijing - China memperketat penukaran dolar AS dan uang asing lainnya kepada para warganya. Ini dilakukan untuk mencegah larinya dana ke luar negeri, yang membuat mata uang yuan melemah tajam terhadap dolar AS.

Warga individu yang mau menukarkan yuan dengan mata uang asing, sekarang harus memberikan informasi detil kepada banknya, termasuk penjelasan soal tujuan penggunaan dananya.

Demikian disampaikan oleh lembaga pengatur pertukaran mata uang asing di China, seperti dilansir dari AFP, Seni (2/1/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam setahun, warga individu di China boleh menukar yuan ke dolar AS hingga US$ 50.000. Pengetatan ini juga dilakukan untuk memberantas transaksi ilegal, pencucian uang, dan operasional gelap perbankan.

Bank saat ini harus melakuakn verifikasi dari informasi saat ada individu yang menukarkan dolar. Sebelumnya, setiap lembaga keuangan harus melapor bila ada penukaran dolar hingga US$ 28.800. Pelaporan dilakukan ke bank sentral China.

Menurut data Bloomber Intelligence, di 2015 lalu, ada dana US$ 1 triliun yang ditransfer ke luar China, dan juga US$ 690 miliar di semester I-2016.

Perlambatan ekonomi China, pelemahan yuan, dan kenaikan suku bunga acuan di AS, mendorong para pemilik modal di China berinvestasi di mata uang asing.

Yuan saat ini berada di posisi terlemah terhadap dolar AS, sepanjang 8 bulan terakhir. Larinya dana ke luar negeri, bakal makin memperlemah yuan.

Otoritas moneter di China terus mencoba memperkuat yuan, dan menguras cadangan devisa hingga US$ 70 miliar di November 2016 lalu.

(dnl/ang)

Hide Ads