"Memang kondisi rupiah di tahun ini masih ada tekanan karena ada Donald Trump. Bank Sentral Amerika juga akan menaikkan beberapa kali. Tentu ada tekanan, tapi tekanan itu tidak akan berlaku terus-menerus," kata Darmin Nasution yang didampingi Gubernur Jawa Timur Soekarwo saat jumpa pers di Hotel JW Marriott Surabaya, Sabtu (7/1/2017).
Darmin mengatakan, AS juga tidak ingin dolarnya terlalu kuat. Kalau dolar Amerika terlalu kuat, ekonomi di AS juga tidak bisa berjalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam beberapa minggu terakhir, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berkisar di angka Rp 13.000-an
"Kita tetap akan ada di sekitaran itu. Ada pergeseran tapi tidak terlalu jauh," tandasnya. (roi/hns)











































