Tentang Donald Trump, Rusia dan Rupiah yang Perkasa

Tentang Donald Trump, Rusia dan Rupiah yang Perkasa

Fadhly Fauzi Rachman - detikFinance
Kamis, 12 Jan 2017 20:48 WIB
Tentang Donald Trump, Rusia dan Rupiah yang Perkasa
Foto: REUTERS/Lucas Jackson
Jakarta - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah berpidato saat pertama kalinya tadi malam. Di luar dugaan, dalam pidatonya itu, Trump tidak membicarakan tentang kebijakan ekonomi yang bakal dilakukannya.

Kepala Ekonomi PT Bank Permata Tbk, Josua Pardede mengungkapkan, pidato dari Donald Trump diluar ekspektasi banyak pihak. Sehingga, dollar melemah terhadap banyak mata uang negara lain, termasuk terhadap rupiah.

Akibat pidato Trump, nilai tukar dolar AS terhadap yen turun. Dolar turun ke 114,245 yen, yang merupakan tingkat terendah sejak 9 November 2016 lalu. Sedangkan untuk rupiah, tercatat pada pagi ini nilai dollar melemah menjadi Rp 13.285 dari posisi kemarin sore di angka Rp 13.328.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau kita lihat, sebenarnya kemarin atau pun hari ini justru rupiah kita menguat. Tadi pagi sempat di Rp 13.250. Itu karena speech Donald Trump di luar ekspektasi, yang diharapkan dia bisa ngomongin kebijakan ekonomi, tapi dia malah ngomongin Rusia. Jadi masalahnya ini di luar ekspektasi pasar," kata Josua di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (12/1/2016).

Josua mengatakan, yang paling ditunggu saat ini ialah pidato Donald Trump saat resmi dilantik menjadi presiden pada tanggal 20 Januari nanti. Karena kata dia, yang akan dikatakannya nanti dapat mempengaruhi kondisi pasar global.

"Apakah dia benar-benar ngomongin tentang proteksionisnya dan juga policy ekonominya, ataupun terkait kebijakan kebijakan perdagangan internasional" kata dia.

"Jadi misalkan dia (Trump) benar-benar membatasi produk-produk dari Tiongkok, Meksiko pastinya volume perdagangan global akan turun, lalu mempengaruhi outlook ekonomi global," paparnya. (mkj/mkj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads