OJK Targetkan 21 Emiten Baru Tahun Ini

OJK Targetkan 21 Emiten Baru Tahun Ini

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Jumat, 13 Jan 2017 20:27 WIB
Foto: Ari Saputra
Jakarta - Jumlah perusahaan yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun lalu mencapai 16 emiten. Angka ini meleset dari target BEI sebanyak 35 emiten baru di tahun 2016.

Di tahun ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang juga merupakan lembaga pengawas pasar modal menargetkan ada 21 emiten baru yang melantai di BEI tahun ini. Selain itu, nilai penawaran umum tahun ini juga diharapkan lebih tinggi dari tahun lalu yang mencapai Rp 194,74 triliun.

"Tahun ini, kami menargetkan 21 Emiten baru akan melakukan penawaran umum perdana (IPO) dan 60 Emiten existing melakukan fund raising, dengan total nilai penawaran umum diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan tahun lalu," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad saat pertemuan tahunan industri jasa keuangan di Hotel Fairmont, Jakarta, Jumat (13/1/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk mencapai target tersebut, lanjut Muliaman, OJK bakal memberikan kemudahan bagi perusahaan yang ingin menawarkan saham perdananya lewat pendaftaran secara online. Sehingga perusahaan di daerah menjadi lebih mudah untuk menawarkan saham perdanananya di BEI.

"Kami akan menyederhanakan dan memudahkan proses penawaran umum melalui electronic registration, sehingga berbagai perusahaan, khususnya perusahaan di daerah dan UKM, lebih mudah memperoleh pembiayaan dari pasar modal," tutur Muliaman.

OJK juga akan mendorong pemanfaatan produk Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) untuk membiayai pembangunan infrastruktur di berbagai daerah. Tentunya pembangunan tersebut harus produktif, seperti pembiayaan sektor pariwisata, penyediaan kelistrikan, pembangunan jalan dan pelabuhan.

Tidak hanya itu, untuk mendorong pertumbuhan bisnis properti di Indonesia, OJK juga mendukung pemanfaatan Dana Investasi Real Estate (DIRE). "Terutama properti yang bermanfaat bagi masyarakat banyak seperti rumah sakit, hotel dan kompleks perbelanjaan," kata Muliaman. (mkj/mkj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads