Perusahaan teknologi yang berbasis di California ini mengumumkan, labanya naik 8% menjadi US$ 5,3 miliar di triwulan terakhir 2016. Ini masih di bawah ekspektasi pelaku pasar di bursa Wall Street.
Sementara pendapatan Alphabet mencapai US$ 26 miliar di triwulan IV-2016, atau naik 22% dibandingkan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertumbuhan kami luar biasa di triwulan terakhir," kata Direktur Keuangan Alphabet, Ruth Porat, dilansir dari AFP, Jumat (27/1/2017). Porat memberikan apresiasi kepada kinerja mesin pencarian Google di smartphone dan YouTube. Google masih menjadi mesin uang utama bagi Alphabet.
Di Indonesia, Google mengalami masalah pajak. Google Asia Pacific Pte Ltd yang berdomisili di Singapura, tidak membayar kewajiban pajaknya di Indonesia. (wdl/wdl)