Wishnu mundur karena menjadi manajer kampanye dari pasangan calon gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni.
Demikian hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Indika Energy, Senin (30/1/2017), di Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Merujuk pada pernyataan keterbukaan Indika Energy kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wishnu Wardhana telah mengundurkan diri sejak 7 Desember 2016. Wishnu melepaskan seluruh jabatan di holding company dan anak-anak perusahaan Grup Indika Energy dan tidak lagi terlibat dalam manajemen dan fungsi bisnis apa pun.
"Kegiatan Pak Wishnu di luar perusahaan dilakukan sepenuhnya dalam kapasitas pribadi. Keputusan beliau untuk mundur dari Indika Energy diperlukan untuk menepis mispersepsi yang mungkin saja terjadi," ungkap Arsjad Rasjid dalam keterangannya.
Di saat yang sama, Komut Indika Energy, Agus Lasmono, memastikan kinerja fungsi pengawasan yang dilakukan secara kolektif oleh seluruh anggota Dewan Komisaris tetap berjalan optimal, tidak terpengaruh oleh mundurnya Wishnu.
"Sesuai tata kelola perusahaan yang baik, peran pengawasan oleh Dewan Komisaris juga didukung oleh Komite Audit dan Good Corporate Governance, Komite Risiko dan Investasi, serta Komite Human Capital," papar Agus yang merupakan pendiri dan pemilik mayoritas Indika Energy.
Arsjad menambahkan, langkah Wishnu dan mantan karyawan lain dalam kegiatan politik sepenuhnya merupakan keputusan dan tanggung jawab pribadi serta sama sekali tidak merepresentasikan sikap perusahaan maupun pemegang saham.
Langkah Wishnu keluar dari Indika Energy sejalan dengan Rico Rustombi yang menjadi juru bicara salah satu pasangan calon pada Pilkada DKI Jakarta.
Kepemilikan Indika Energy dikuasai oleh PT Indika Mitra Energi (63,5%) yang dimiliki oleh Agus Lasmono (60%) dan Wiwoho Basuki beserta ketiga anaknya (40%). Wishnu hanya memegang saham yang jumlahnya sangat kecil, yaitu 0,02% yang berasal dari employee stock allocation (ESA), sama seperti sejumlah manajemen lainnya yang sudah bekerja di Indika Energy saat perusahaan melakukan initial public offering (IPO) di bursa efek pada tahun 2008.
Indika Energy memasuki tahun 2017 dengan optimistis. Dari sisi eksternal, meskipun masih volatil, tren kenaikan harga batu bara sepanjang pertengahan hingga akhir tahun 2016 berdampak positif terhadap kinerja anak-anak perusahaan. "Saya optimistis dengan prospek harga batu bara, paling tidak sampai dengan kuartal pertama 2017 sebagai akibat dari terbatasnya supply," ungkap Arsjad.
Di sisi internal, secara umum kinerja anak-anak perusahaan juga mulai meningkat. Utilisasi aset pertambangan batu bara meningkat tajam pada tahun 2017 dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Anak perusahaan Indika Energy yang bergerak di bidang rekayasa teknik dan EPC untuk industri minyak dan gas juga akan menangani proyek strategis nasional yaitu Tangguh LNG Train 3 yang berlokasi di Papua Barat.
Selain itu, proyek ekspansi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cirebon dengan kapasitas 1 x 1.000 MW, juga diharapkan segera mencapai financial close dan akan menjadi proyek 35.000 MW pertama yang menjadi kenyataan. "Ini adalah wujud kontribusi nyata Indika Energy untuk mendukung kesuksesan program Pemerintah," jelas Arsjad.
Arsjad juga menegaskan, Indika Energy terus fokus pada kegiatan usahanya dengan melakukan investasi di berbagai proyek infrastruktur yang berkontribusi langsung pada penciptaan lapangan kerja dan suksesnya pembangunan nasional.
Selain meningkatkan kinerja seluruh anak perusahaan, fokus Indika Energy ke depan adalah menjaga stabilitas keuangan di tingkat induk dan anak perusahaan. Indika Energy terus melakukan pemangkasan biaya, memperketat belanja modal, menjaga cadangan kas dan mengurangi beban utang. "Indika Energy siap melakukan turnaround dan mencatat kinerja positif di tahun 2017," tambah Arsjad.
Berikut susunan Dewan Komisaris Indika Energy:
- Agus Lasmono sebagai Komisaris Utama
- Richard Bruce Ness sebagai Komisaris
- Boyke W. Mukijat sebagai Komisaris independen
- Muhamad Chatib Basri sebagai Komisaris Independen
- M. Arsjad Rasjid P.M. sebagai Direktur Utama
- Azis Armand sebagai Direktur
- Eddy Junaedy Danu sebagai Direktur Independen