Laba Apple di kuartal IV-2016 memang turun 2,6% menjadi US$ 17,9 miliar. Namun angka penjualan iPhone 7 menguat.
Pendapatan Apple pada periode tersebut menembus rekor, yaitu US$ 78,4 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu US$ 75,9 miliar. Ini merupakan pendapatan kuartalan terbesar sepanjang sejarah Apple.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Angka pertumbuhan kinerja ini menghapus keraguan investor terkait penjualan iPhone 7.
"Kami bergetar melaporkan bahwa Apple menghasilkan pendapatan tertinggi di kuartal terakhir kemarin, dan mematahkan sejumlah rekor. Kami menjual iPhone lebih banyak dari sebelumnya, dan kami membukukan pendapatan yang menembus rekor untuk iPhone, jasa, Mac, dan Apple Watch," kata CEO Apple, Tim Cook, dilansir dari AFP, Rabu (1/2/2017).
Selain itu, pendapatan Apple dari jasa online dan konten digital juga tumbuh kuat, karena aktivitas pelanggan di App Store.
Namun, pendapatan Apple dari pasar di China turun 12% menjadi US$ 16,2 miliar. Padahal China merupakan salah satu pasar penting Apple selama ini.
Dari hasil kinerja tersebut, terlihat Apple masih sangat bergantung pada penjualan iPhone. Sejumlah analis mengatakan, Apple harus mulai mengalihkan ketergantungannya tersebut di tengah pasar smartphone yang tidak stabil saat ini, dan kompetisi yang makin ketat.
Apple mengumumkan, pendapatannya dari jasa tumbuh 18% menjadi US$ 7,2 miliar di kuartal IV-2016. Sedangkan pendapatan dari penjualan produk lain termasuk Apple Watch adalah US$ 4 miliar. (wdl/wdl)