Ketua Umum PP Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Anggia Ermarini memandang, mayoritas korban penipuan investasi kebanyakan merupakan perempuan. Hal itulah yang menjadi perhatian khusus bagi Fatayat NU yang merupakan organisasi wanita di bawah NU.
"Perempuan dianggap sangat lemah untuk mengelola uang, karena mudah untuk dibohongi. Perempuan harus membongkar itu," tuturnya usai membuka perdagangan di BEI, Jakarta, Jumat (10/2/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketrampilan menggali informasi itu sangat penting bagi perempuan, jangan mudah banget untuk tergiur investasi," imbuhnya.
Selain itu, lanjut Anggia, para ibu-ibu juga harus memperluas wawasannya tentang investasi. Saat ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga telah memberikan data-data lembaga investasi legal yang terpampang di website-nya.
"Kita harus buka wawasan, kalau hal yang sangat instan itu tidak mungkin. Teman-teman di daerah itu mempunyai keterbatasan informasi dan tidak kritis," tukasnya.
Sebelumnya PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menggandeng Fatayat NU untuk menggelar 'Ngaji Investasi'. Program tersebut merupakan sarana pelatihan bagi anggota Fatayat NU untuk mengenal industri pasar modal.
"Jadi sebenarnya namanya saja mengaji, seperti mengaji Al-Quran tapi itu adalah belajar untuk berinvestasi," kata Anggia.
Program pelatihan tersebut rencananya akan di gelar di 20 titik markas Fatayat NU yang tersebar di seluruh Indonesia sepanjang tahun ini. Saat ini total anggota Fatayat NU berjumlah sekira 8 juta orang. (ang/ang)











































