Nyoblos Pilkada DKI, Bos BEI: Jangan Ada Konflik dan Ribut

Nyoblos Pilkada DKI, Bos BEI: Jangan Ada Konflik dan Ribut

Danang Sugianto - detikFinance
Rabu, 15 Feb 2017 11:44 WIB
Nyoblos Pilkada DKI, Bos BEI: Jangan Ada Konflik dan Ribut
Foto: Danang Sugianto
Jakarta - Masyarakat Indonesia hari ini menaruh harapan besar atas hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak. Begitu pula dengan Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio.

Tito sebagai orang nomor satu di industri pasar modal itu mengaku tidak memiliki harapan yang muluk terhadap para kepala daerah yang baru, baik itu gubernur, bupati, maupun walikota. Dirinya hanya berharap para pemimpin yang baru bisa menjaga kondusifitas di daerahnya masing-masing.

"Harapannya tidak pernah ada konflik dan ribut. Itu saja," tuturnya di TPS 90, Pondok Indah, Jakarta, Rabu (15/2/2017).
Dirut BEI Tito Sulistio nyoblos di TPS 90, Pondok IndahDirut BEI Tito Sulistio nyoblos di TPS 90, Pondok Indah Foto: Danang Sugianto

Tito memandang, pasar modal Indonesia saat ini seakan sudah kebal terhadap sentimen-sentimen dari dunia politik. Namun pelaku pasar saat ini cenderung sensitif terhadap konflik yang terjadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bertahun-tahun politik enggak pengaruhi pasar. Jadi simpel, siapapun yang menang bisa jaga jika berpotensi adanya timbul konflik. Saya lihat ketiganya bisa belajar soal itu," imbuhnya.
Dirut BEI Tito Sulistio nyoblos di TPS 90, Pondok IndahDirut BEI Tito Sulistio nyoblos di TPS 90, Pondok Indah Foto: Danang Sugianto

Tito yang tinggal di perumahan elit Pondok Indah, Jakarta Selatan kedapatan menyoblos di TPS 90, Pondok Pinang, Kebayoran Baru. Meski rumahnya dengan lokasi TPS tak begitu jauh, namun Tito terlihat gagah mendatangi TPS dengan mengendarai motor gede (moge) asal Ingris Royal Enfield.

Sebenarnya Tito datang bersama dengan keluarganya, namun istri dan ketiga anaknya menggunakan mobil. Kedatangan mereka hampir berbarengan sekira pukul 10.15 WIB.

Tito juga mengatakan, bahwa dirinya beserta keluarga sangat menghormati pesta demokrasi. Dia mengaku tidak pernah mengintimidasi anak ataupun istrinya untuk memilih calon yang dikehendakinya.

"Kita tuh enggak ada yang tahu mau milih siapa. Malah kita enggak pernah saling tanya, mau milih siapa," imbuhnya.

Menurutnya, dari ketiga pasangan calon Gubernur DKI Jakarta semuanya memiliki kesempatan untuk menang. Dirinya pun tak peduli jika jagoannya kalah. (dna/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads