Namun hal itu sepertinya tidak menjadi sentimen positif bagi pergerakan saham bumi hari ini. Menurut data RTI, saham BUMI hari ini turun 2,17% atau 8 poin ke level Rp 360.
Saham BUMI sebenarnya sempat menguat sebelum jeda sesi I hari ini. Pada pukul 10.50 JATS saham BUMI sempat menyentuh level Rp 384, namun setelah jeda siang saham BUMI terus turun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita selalu jaga cost, itu yang membuta kinerja kami positif," tuturnya.
Penekanan biaya produksi BUMI paling terlihat pada porsi biaya bahan bakar terhadap biaya kas produksi perusahaan. Tercatat porsi biaya bahan bakar 2016 sebesar US$ 3,8 turun dari 19% menjadi 14%.
Dalam laporan keuangan BUMI tercatat biaya bahan bakar di 2016 hanya US$ 3,8 per ton batu bara. Sedangan biaya bahan bakar di 2015 sebesar Us$ 5,6 per ton batu bara.
"Kita memang tidak bisa menentukan harga bahan bakar itu pemerintah, tapi kita bisa menekan penggunaannya. Ini akan kita lakukan terus," imbuhnya.
Biaya operasional BUMI di 2016 sebesar US$ 37,6 juta. Sementara dari sisi pendapatan BUMI 2016 sebesar US$ 23,4 juta. Namun ada porsi penghasilan lainnya sebesar US$ 67,1 juta.
BUMI juga yakin bisa menjual batu bara tahun ini sebesar 96,3 juta ton, atau meningkat 9,8% dibandingkan dengan penjualan di 2016 sebesar 87,7 juta ton.
Tahun ini perseroan akan fokus menjual batu bara di dalam negeri. Terbukti dari target penjualan batu bara domestik tahun ini sebesar 40,86 juta ton.
Sementara untuk ekspor, target penjualan batu bara BUMI paling besar adalah India. Perseroan menargetkan bisa menjual batu bara di India sebesar 26,95 juta ton.
Sementara hingga Januari 2017, BUMI sendiri telah menjual batu bara sebesar 7,07 juta ton. Penjualan terbesar dalam satu bulan pertama masih ke India sebesar 2,63 juta ton. (dna/dna)