Hal tersebut diungkapkan Deputi Bidang Rekstrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro pada saat bincang santai di Kawasan Sunda Kelapa, Jakarta, Jumat (3/3/2017).
"Jadi nanti akan ada 9 anak usaha BUMN yang akan IPO," kata Aloy.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seperti sektor penerbangan yang anak usahanya akan melepas 20% saham, sektor konstruksi, properti, kemudian sektor manufacturing," tambahnya.
Lanjut Aloy, aksi korporasi dengan melakukan IPO sebagai upaya BUMN memanfaatkan pasar modal. Diharapkan, dari 9 anak usaha yang melantai mendapatkan dana segar Rp 21 triliun.
Tidak hanya itu, dalam meraih dana segar baru juga BUMN akan memanfaatkannya dengan menerbitkan obligasi, rights issue serta instrumen baru yakni sekuritisasi.
Saat ini, dari total kapitalisasi pasar saham, perusahaan BUMN menguasai 26% dari 20 perusahaan pelat merah yang sudah melantai di pasar saham.
"Kalau yang instrumen baru, yaitu sekuritisasi itu akan dilakukan oleh anak usaha PLN melalui penerbitan KIK-EBA," tandasnya. (ang/ang)











































