Wall Street Stabil Pasca Sinyal Kenaikan Suku Bunga Bulan Ini

Jakarta - Indeks S&P 500 dan Nasdaq ditutup datar setelah Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Janet Yellen, memberi sinyal akan menaikkan tingkat suku bunga bulan ini apabila data tenaga kerja dan data ekonomi lainnya ditahan.

Para ekonom memperkirakan, pernyataan Yellen soal kenaikan suku bunga akan dimatangkan pada rapat bank sentral 14-15 Maret nanti. Saham-saham sektor keuangan, yang akan mendapat keuntungan dari kenaikan suku bunga, ditutup naik 0,4 persen pada perdagangan Jumat (3/3/2017), setelah pernyataan Yellen tersebut, dan merupakan yang terbaik dari sektor-sektor dalam Indeks S&P 500. Sedangkan perdagangan saham sektor real estate ditutup turun 0,4 persen.

Yellen, dalam pidatonya saat pertemuan bisnis di Chicago, mengatakan suku bunga akan naik lebih cepat tahun ini seiring kondisi ekonomi yang nampak baik dalam menghadapi tantangan dari dalam maupun luar negeri, selama masa jabatannya sebagai Gubernur Bank Sentral.

"Pasar modal bisa mengelola kenaikan saat berada dalam kondisi pertumbuhan yang kuat," ujar Brian Jacobsen, Chief Portfolio Wells Fargo Development Management di Manomonee Falss, Wisconsin, Amerika Serikat, seperti dilansir Reuters, Sabtu (4/3/2017).

Menurut Brian, laporan data tenaga kerja AS di Februari yang akan dirilis pekan depan tampaknya tak akan menggagalkan rencana Bank Sentral AS menaikkan suku bunga. Kementerian Tenaga Kerja AS dijadwalkan merilis data tersebut pada 10 Maret nanti.

Pada perdagangan Jumat (3/3/2017), indeks Dow Jones ditutup naik 2,74 poin atau 0,01 persen ke posisi 21.005,71. Indeks S&P 500 naik 1,2 poin atau 0,05 persen ke posisi 2.383,12, dan indeks Nasdaq bertambah 9,53 poin atau 0,16 persen ke posisi 5.870,75. Dalam sepekan indeks Dow Jones naik 0.9 persen, S&P 500 naik 0,7 persen, dan Nasdaq naik 0,4 persen.

(hns/nvc)