Capaian tersebut tidak terlepas dari penjualan US$ 680 juta atau naik 7,7% dari tahun sebelumnya sebagai hasil dari peningkatan kapasitas produksi efisiensi dan fokus pada produk bernilai tambah tinggi.
Utamanya disumbangkan dari segmen benang, kain jadi, dan pakaian jadi yang meningkat masing-masing sebesar 6,3%, 3,4% dan 28,5% dibandingkan penjualan di tahun sebelumnya. Kenaikan tersebut antara lain disebabkan penambahan kapasitas produksi. Perseroan yang selesai dan beroperasi lebih cepat daripada yang dijadwalkan sebelumnya khususnya untuk divisi benang, kain mentah dan pakaian jadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara target pertumbuhan diasumsikan 5-8% selama 2016. Iwan pun merasa cukup beruntung di antara banyak perusahaan yang sulit tumbuh di tengah kondisi goal yang masih penuh ketidakpastian.
"Artinya, kami mampu tumbuh mendekati target tertinggi di tengah situasi global yang sangat tidak menentu, hal ini membuktikan bahwa strategi-strategi yang kami jalankan mampu mengantisipasi situasi yang terjadi baik di tingkat nasional maupun global," terangnya.
Kontribusi ekspor, kata Iwan cukup besar. Tercatat porsinya mencapai 52% dari total penjualan.
"Dengan bertambahnya kapasitas produksi maka di tahun 2017, kami menargetkan penjualan ekspor bisa berkontribusi sampai 56% dari total penjualan. Selain itu kami juga mengembangkan pasar ekspor baru dengan menambah portfolio pelanggan global," tegas Iwan.
Penambahan portfolio pelanggan global tersebut didukung oleh program diversifikasi perusahaan yang mengembangkan inovasi produk-produk baru seperti: tas, ransel, sleeping bag, sarung tangan, tenda, IPP set (Integrated Personal Protection set) yang digunakan oleh tentara khusus, pakaian CBRN (cheumical, biological, radiation and nuclear) dan juga pakaian anti-stain yang digunakan oleh juru masak serta produk-produk lainnya.
"Sedangkan untuk pakaian militer, Perseroan telah memproduksi pakaian militer dengan spesifikasi tinggi seperti anti-infra merah, anti nyamuk, anti bakteri, tahan api dan tahan basah," tukasnya
Direktur Keuangan Allan Moran Severino menambahkan kinerja finansial SRIL juga terbukti positif. Faktanya, SRIL berhasil mendapatkan kupon yang lebih rendah yaitu 8,25% atas Obligasi Global US$350 juta yang diterbitkan pada tahun 2016 dibandingkan dengan kupon yang sebelumnya. Dana Obligasi Global yang baru tersebut seluruhnya digunakan untuk refinancing.
Dengan upaya-upaya yang akan terus dilakukan untuk menekan rata-rata biaya pinjaman menjadi semakin rendah maka tingkat laba bersih untuk tahun-tahun berikutnya diharapkan semakin meningkat. Atas keberhasilan itu, Perseroan mendapatkan penghargaan dari majalah Asset, Hong Kong sebagai "The Best Liablitiy Management Indonesia 2016.
"Untuk tahun ini, Perusahaan juga akan fokus meningkatkan likuiditas dan struktur modal," ujar Severino. (mkj/dna)