"Pembagian dividen sebesar Rp 44,2 miliar, merupakan lanjutan komitmen kami untuk senantiasa memberikan imbal hasil kepada para pemegang saham dengan mendistribusikan dividen tahunan," kata Presiden Direktur LPKR, Ketut Budi Wijaya, dalam keterangan tertulis, Kamis (23/3/2017).
"Kami berharap untuk melanjutkan pembayaran dividen tahunan melalui strategi asset light kami, pertumbuhan bisnis organik serta manajemen keuangan yang baik," jelasnya.
Pendapatan LPKR sebesar Rp 10,5 triliun di tahun 2016, meningkat 18% dari Rp 8,9 triliun di tahun 2015. Perseroan membukukan EBITDA dan laba bersih setelah pajak masing-masing sebesar Rp 2,2 triliun dan Rp 882 miliar, dilatarbelakangi oleh melemahnya sektor properti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pendapatan Properti turun sebesar 11% menjadi Rp 3,8 triliun, dan memberikan kontribusi 36% terhadap total Pendapatan. Sementara itu Pendapatan Recurring terutama didukung oleh divisi Healthcare memainkan peranan penting dalam mengimbangi pelemahan bisnis properti.
Pendapatan Recurring bertumbuh stabil 23% menjadi Rp 6,75 triliun dan memberikan kontribusi sebesar 64% terhadap total Pendapatan.
Pendapatan dari Divisi Healthcare tumbuh sebesar 25% menjadi Rp 5,17 triliun, diikuti oleh pertumbuhan 21% dari pendapatan Divisi Komersial menjadi Rp 732 miliar. Bisnis Asset Management tumbuh sebesar 13% menjadi Rp 853 miliar. (ang/dna)











































