idAAA yakni peringkat tertinggi yang diberikan Pefindo yang menandakan kemampuan penerbit obligasi dalam memenuhi komitmen jangka panjang dan dapat dikategorikan superior. Peringkat untuk AP II tersebut diberikan di antaranya melihat Laporan Keuangan Tidak Diaudit PT Angkasa Pura II (Persero) per 31 Desember 2016 dan Laporan Keuangan Audit per 31 Desember 2015.
President Director PT AP II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan, rating idAAA yang diberikan Pefindo dalam rangka pemantauan tahunan pemeringkatan ini dapat memberikan gambaran singkat bahwa obligasi yang diterbitkan sangat menarik investor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapaun terkait fundamental, pada laporan keuangan per 31 Desember 2016 yang telah diaudit tercatat pendapatan AP II mencapai Rp 6,64 triliun atau meningkat sekitar 15% dibandingkan dengan pendapatan 2015 sebesar Rp 5,64 triliun.
Sementara itu, perseroan berhasil membukukan laba bersih senilai Rp 1,94 triliun atau naik sekitar 13% dari sebelumnya Rp 1,68 triliun.
"Iklim perekonomian yang kondusif serta kemampuan kami meraih potensi pendapatan, ditambah dengan akselerasi bisnis pada akhir tahun lalu melalui berbagai inovasi membuat perusahaan dapat mencapai target yang ditetapkan oleh Kementerian BUMN selaku pemegang saham AP II," ucap Awaluddin.
AP II pada tahun ini menyiapkan belanja modal Rp 9 triliun atau bahkan lebih guna pengembangan sejumlah bandara dan memperkuat infrastruktur digital. Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan kinerja 13 bandara baik itu di bidang pelayanan kepada penumpang pesawat atau pengguna jasa maupun terkait proses bisnis secara keseluruhan untuk meraih pendapatan secara optimal.
(nwy/hns)