Bahkan, dolar AS sempat jatuh hingga ke kisaran Rp 13.244 sebelum akhirnya ke posisi Rp 13.285. Menurut Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada, meski menguat, sebenarnya hari ini tidak ada sentimen positif penggerak rupiah.
"Dari sentimen yang ada, terlihat tidak adanya sentimen positif di mana rilis penjualan ritel nasional turun dari 6,3% menjadi 3,7%, perkiraan LPS terkait dengan kenaikan NPL akan menghambat pertumbuhan ekonomi, pergerakan euro kembali melemah setelah terimbas kekhawatiran pemiliu di Perancis, hingga adanya rilis penelitian pertumbuhan ekonomi global masih akan melambat dalam beberapa bulan ke depan," terangnya dalam keterangan tertulis, Senin (10/4/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menguatnya harga komoditas dan imbas rilis beberapa kondisi makroekonomi internal Indonesia mampu mempertahankan laju penguatan rupiah," imbuhnya
Jika kondisi ini berlanjut, Reza memprediksi rupiah besok akan bergerak dalam kisaran Rp 13.331 sampai dengan Rp 13.216.
"Meski juga mewaspadai beberapa sentiment-sentimen seperti tersebut di atas yang dapat menghadang potensi kenaikan lanjutan dari rupiah," pungkasnya. (ang/ang)











































