Begini Cara Waskita Beton Capai Target Laba Rp 1,1 T

Begini Cara Waskita Beton Capai Target Laba Rp 1,1 T

Dana Aditiasari - detikFinance
Selasa, 11 Apr 2017 10:12 WIB
Begini Cara Waskita Beton Capai Target Laba Rp 1,1 T
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Tahun 2017, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) menargetkan perolehan pendapatan sebesar Rp 7,75 triliun dan laba bersih sebesar Rp 1,13 triliun atau tumbuh masing-masing sebesar 64% dan 78% (YoY).

Untuk mencapai target tersebut, perushaan terus mengoptimalkan struktur pendanaannya melalui pinjaman perbankan dalam mengeksekusi perolehan kontrak besar yang didapatkan Perseroan.

Pinjaman perbankan tersebut melengkapi pendanaan IPO yang baru diperoleh WSBP pada September 2016. Dengan target kontrak baru tahun 2017 sebesar Rp 12,3 triliun dan ditambah kontrak carry over tahun 2016 sebesar Rp10 triliun, maka total order book Perseroan di tahun 2017 mencapai Rp 22,2 triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perseroan tidak hanya mengejar pertumbuhan dan nilai perolehan kontrak yang besar namun juga menjaga tingkat profitabilitas bisnis precast mereka. Pada tahun 2016, margin profitabilitas WSBP merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan emiten di sektor precast dan di sektor konstruksi.

Direktur keuangan Budi Setyono mengatakan, mencari pendanaan murah melalui pinjaman perbankan merupakan bagian dari rencana kami untuk menjaga marjin Perseroan.

Terlebih WSBP memiliki rasio utang DER hanya 0,45 kali di tahun 2016 dan memiliki kinerja keuangan yang solid serta modal yang kuat untuk memperoleh pendanaan murah dari perbankan.

Dengan tambahan dari pinjaman tersebut, WSBP leluasa dalam mengeksekusi proyek-proyek yang tersedia, termasuk untuk proyek dengan skema Turn Key yang memberikan additional margin.

"Pinjaman kami targetkan Rp 3 triliun, posisi kas kami Rp 4,2 triliun diawal tahun (termasuk sisa dana IPO Rp 3,7 triliun) dan pada tahun 2017, kami targetkan perolehan dana pembayaran dari proyek turn key Becakayu sebesar Rp3 triliun. Jadi, likuiditas kami lebih dari cukup dan bahkan sangat kuat, termasuk untuk mengambil proyek turn key yang memiliki margin yang besar," Papar Budi dalam keterangan tertulis, Selasa (11/4/2017).

Tahun ini Perseroan telah menganggarkan penambahan Quarry dan Truck Mixer dalam belanja modal tahun 2017. Langkah memperbesar kepemilikan Quarry dan Truck Mixer mampu memberikan penghematan, dibandingkan opsi sewa. Hal ini akan memberikan tambahan kontribusi gross margin kedepannya.

Pada tahun 2016 gross margin Perseroan meningkat 640 basis poin (bps) menjadi 22,26% dari gross margin di tahun 2015 sebesar 15,86%. Kenaikan gross margin tersebut juga di pengaruhi oleh turunnya harga semen sebagai bahan baku precast akibat kondisi oversupply yang terjadi di Indonesia.

Mulai tahun 2017, Perseroan juga akan mendapatkan tax benefit dari pelaksanaan IPO, berupa fasilitas diskon untuk PPh sebesar 5% bagi emiten.

Insentif pajak ini diberikan kepada emiten yang memenuhi syarat berupa, jumlah saham free float sebanyak 40%, dengan jumlah pemegang saham minimal 300 pihak, maksimal porsi kepemilikan pemegang saham publik per individu dibawah 5% dan dengan jangka waktu pemenuhan syarat tersebut minimal 183 hari. (dna/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads