Hasil ini membuat Presiden Recep Tayyip Erdogan mendapatkan kekuatan lebih untuk berkuasa. Sebab, pernyataan "Ya" berarti menyetujui draf amandemen konstitusi agar mengubah sistem parlementer menjadi sistem presidensial.
Pelaku pasar keuangan Turki bersorak dengan hasil ini. Pada hari ini, bursa saham Turki dan nilai tukar mata uangnya, yaitu lira, menguat. Hasil referendum bagi investor pasar keuangan menunjukkan akan terjadinya stabilitas politik yang makin kuat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya nilai tukar mata uang, bursa saham Istanbul juga naik 0,74% saat dibuka, dan terus positif sepanjang perdagangan yang masih berlangsung.
"Pasar keuangan bersorak karena stabilitas politik berlanjut. Hasil referendum menurunkan peluang akan adanya pemilu dini yang bisa menimbulkan ketidakpastian bagi pelaku pasar," kata Kepala Ekonomi dari BGC Parters di Istanbul, Ozgur Altug, dilansir dari AFP, Senin (17/4/2017).
Pelaku ekonomi dan investor mengharapkan adanya perbaikan ekonomi pasca hasil referendum ini. Seperti diketahui, Erdogan menghadapi sejumlah isu ekonomi, seperti inflasi di atas 10% dan tingginya angka pengangguran. Pada Januari, angka pengangguran mencapai 13%, naik 1,9% dari periode yang sama di 2016. (wdl/ang)











































