PTBA Bagikan Dividen Rp 601 Miliar

PTBA Bagikan Dividen Rp 601 Miliar

Michael Agustinus - detikFinance
Kamis, 20 Apr 2017 15:25 WIB
ilustrasi Foto: Dikhy Sasra
Jakarta - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) membagikan dividen tunai sebesar Rp 601,86 miliar atau Rp 285,5 per saham untuk Tahun Buku 2016. Jumlah dividen tunai yang dibagikan itu merupakan 30% dari total laba Tahun Buku 2016 sebesar Rp 2,01 triliun.

"Dengan demikian, besaran dividen per saham Tahun Buku 2016 itu merupakan 98,54% dibanding dividen per saham Tahun Buku sebelumnya sebesar Rp 289,73," kata Direktur Utama PTBA, Arviyan Arifin, dalam konferensi pers usai RUPST di Grand Hyatt, Jakarta, Kamis (20/4/2017).

Pada saat yang sama, tingkat perolehan laba bersih (Net Profit Margin/NPM) PTBA tahun 2016 tercatat sebesar 14,34%. Berdasarkan laporan lembaga kajian keuangan independen Bloomberg edisi Maret 2017, angka tersebut merupakan NPM tertinggi di antara seluruh perusahaan tambang batu bara nasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Volume penjualan PTBA pada 2016 tercatat naik 9% atau menjadi 20,75 juta ton dibanding tahun sebelumnya 19,1 juta ton.

Dari penjualan ini, PTBA berhasil mencatat pendapatan sebesar Rp 14,06 triliun atau naik 2% dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 13,85 triliun.

Angkutan batu bara oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) dari lokasi tambang ke pelabuhan pengiriman tercatat sebesar 17,72 juta ton atau 12% lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya.

Sementara itu kinerja saham PTBA untuk 2016 mengalami kenaikan sebesar 176,2% dengan harga pembukaan perdagangan tahun 2016 sebesar Rp 4.525 per saham dan penutupan perdagangan tahun 2016 sebesar Rp 12.500 per saham.

Perdagangan saham PTBA selama 2016 berada pada rentang harga Rp 4.150 per saham pada posisi terendah tanggal 20 Januari 2016 dan Rp 13.775 per saham pada posisi tertinggi di 11 November 2016.

Jajaki Ekspor Batu Bara ke Vietnam Hingga Filipina

Perusahaan tambang pelat merah itu menetapkan target penjualannya untuk tahun 2017 sebesar 27,29 juta ton, 31% lebih tinggi dibanding realisasi tahun 2016 sebesar 20,75 juta ton. 15,93 juta ton di antaranya untuk memenuhi permintaan domestik dan rencana ekspor sebesar 11,36 juta ton.

Untuk mencapai target tersebut, PTBA berupaya masuk ke pasar-pasar baru seperti Vietnam, Kamboja, China dan Filipina. PTBA akan mengeluarkan produk baru untuk diekspor ke negara-negara tersebut, yaitu batu bara kalori menengah.

"Dengan harga batu bara membaik, kita rencana membuka pasar baru. Apalagi kita juga mengeluarkan produk baru, batu bara kalori menengah yang selama ini belum banyak kita ekspor. Ini kesempatan menerobos pasar baru yang membutuhkan produk ini. Misalnya Vietnam, Kamboja, China, Filipina," kata Arviyan.

Arviyan menambahkan, PTBA merencanakan produksi dan pembelian batu bara sebesar 27,09 juta ton, naik 30% dari realisasi sebesar 20,82 juta ton di 2016.

Dari 27,03 juta ton itu, produksi PTBA sendiri ditarget 24,07 juta ton, kemudian 3,09 juta ton dari pembelian yang dilakukan anak-anak usahanya.

PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah menyatakan komitmennya untuk mengangkut batu bara PTBA dari lokasi tambang sebesar 21,7 juta ton menuju Pelabuhan Tarahan di Bandar Lampung dan Dermaga Kertapati di Palembang. Ini untuk mendukung peningkatan produksi dan penjualan PTBA pada 2017.

"Selain mengejar ketercapaian target operasional 2017, PTBA tetap pada komitmennya untuk melaksanakan efisiensi secara terus menerus di semua lini, dengan memberikan penekanan pada supply chain system mulai dari sistem operasional penambangan, sistem penanganan batu bara di pelabuhan," tutupnya. (mca/ang)

Hide Ads