Laba WIKA Melonjak 242% ke Rp 245 M

Laba WIKA Melonjak 242% ke Rp 245 M

Danang Sugianto - detikFinance
Kamis, 27 Apr 2017 19:36 WIB
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta - Sesuai laporan keuangan per tanggal 31 Maret 2017, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mencatatkan laba sebesar Rp 245,08 miliar di kuartal I 2017 dengan rasio laba bersih 6,43% atau tumbuh 242% dibandingkan periode yang sama di tahun 2016.

Penjualan WIKA (belum termasuk proyek-proyek kerjasama operasi) di triwulan I 2017 mencapai Rp 3,813 triliun atau melonjak sebesar 39,83% dibanding periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 2,726 triliun.

Direktur Utama WIKA, Bintang Perbowo yakin bahwa tren kenaikan yang terjadi masih akan berlanjut di tahun 2017.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Performa WIKA selama triwulan I menunjukkan bahwa kami sudah on track dan berpotensi untuk terus bertumbuh. Kami bersyukur bahwa WIKA telah dipercaya untuk menangani berbagai proyek strategis pemerintah sehingga ruang WIKA untuk berkembang masih sangat luas," lanjut Bintang dalam keterangannya, Kamis (27/4/2017).

Kontrak Baru Lampaui Target

Menutup bulan April 2017, WIKA mencapai kontrak baru sebesar Rp 16,63 Triliun atau sebesar 38,45% dari target kontrak baru di tahun 2017. Besaran kontrak baru tersebut meningkat 175,80% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Lonjakan kontrak baru tersebut berasal dari pembangunan jalan kereta api Bandar Tinggi–Kuala Tanjung serta pengembangan bisnis EPC (Engineering, Procurement and Construction) dan OM (Operation and Maintanance) dari proyek PLTMG.

Perolehan kontrak baru tersebut memperpanjang deretan kontrak yang telah diraih sebelumnya diantaranya, pengembangan EPCC (Engineering, Procurement, Construction, and Comissioning) Pengembangan Pabrik Gula Asembagus.

Ada juga pembangunan Jembatan Tumbang Samba (Kalimantan Tengah), Integrated Tank Storage Terminal, Trans Park Cibubur, PLTU 1x1000MW di Cilacap dan Jakarta International Equestrian.

Tahun 2017, WIKA memproyeksikan target laba bagi Pemilik Entitas Induk sekurang-kurangnya sebesar Rp 1,218 triliun atau meningkat 20,45% dari pencapaian tahun 2016 sebesar 1,012 triliun.

Diproyeksikan kontrak dihadapi Perseroan mencapai Rp 102,94 Triliun atau ekuivalen 123,59% dibandingkan kontrak dihadapi tahun 2016. Komposisi perolehan kontrak baru tahun 2017 diperkirakan sebesar 29,8% berasal dari proyek-proyek Pemerintah, 30% BUMN, dan 40,2% Swasta. (dna/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads