Keduanya melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) secara bersamaan pagi ini. Pada saat pencatatan, saham FORZ meroket 110 poin atau 50% dari harga yang ditawarkan Rp 220 menjadi Rp 330, sedangkan saham MINA menguat 73 poin atau 69,52% dari harga penawaran Rp 105 ke level Rp 178 per saham.
Pada saat dicatatkan saham FORZ diperdagangkan sebanyak 208 lot dengan nilai Rp 6,86 juta, sedangkan saham MINA hanya diperdagankan dengan volume 4 lot dengan nilai Rp 71.200.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Meski tertunda juga akhirnya tahun ini bs catat. Sanurhasta juga setelah perjalaann panjang. Semoga setelah jadi perusahaan publik akan ada tanggung jawab publiknya," tuturnya di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (28/4/2017).
FORZ melepas 312,5 miliar saham baru atau 20% dari modal yang di setor perseroang. Sehingga total dana yang bisa diraup sebesar Rp 68,75 miliar.
Selain itu, emiten yang bergerak di bidang properti ini juga menerbitkan sebanyak 437,5 juta Waran Seri I dengan harga Rp 275. Waran itu diberikan cuma-cuma sebagai insentif dengan perbandingan 5 saham baru berhak memperoleh 7 waran.
Dari dana yang diraup, sebesar Rp 40 miliar akan digunakan untuk penyertaan pada PT Borneo Sarana Properti. Lalu sekitar Rp 13,3 miliar akan digunakan untuk melunasi utang pokok dan bunga pada CV Chitta Kriya Laksana, Rp 5,58 miliar untuk pelunasan utang pokok pada PT Pratama Maju Jaya dan sisanya untuk modal kerja.
Sedangkan MINA melepas sebanyak-banyaknya 262,5 juta lembar saham atau 20% dari jumlah seluruh modal yang disetor. Total dana yang diraup dari IPO sebanyak Rp 27,56 miliar.
Sekitar 65,04% akan digunakan untuk membeli 41,5% saham pada entitas anak PT Minna Padi Resorts, sementara sisanya 34,96% akan digunakan untuk modal kerja. (ang/ang)