Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) siang ini menguat. Dolar AS berada di posisi Rp 13.296 dibandingkan posisi kemarin sore Rp 13.310.
Pada perdagangan preopening, IHSG naik tipis 5,791 poin (0,10%) ke level 5.681,599. Sedangkan Indeks LQ45 menguat tipis 1,454 poin (0,15%) ke level 942,242.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laju penguatan IHSG tersendat akibat aksi jual yang dilakukan investor domestik. IHSG pun tersungkur ke zona pada penutupan perdagangan sesi pertama siang ini.
IHSG berkurang 2,709 poin (0,05%) ke 5.673,099. Indeks LQ45 stagnan, sedikit bertambah 0,076 poin (0,01%) ke 940,864.
Perdagangan siang ini berlangsung moderat, transaksi terjadi sebanyak 146.929 kali perdagangan dengan volume 5 miliar lembar saham senilai Rp 3,7 triliun.
Sebanyak 118 saham menguat, 179 melemah dna 91 stagnan. Pelemahan saham banyak dialami saham-saham sektor infrastruktur yang berkurang 0,87%. Secara keseluruhan, pelemahan siang ini dialami oleh 6 sektor saham. Hanya 4 sektor saham saja yang masih bertahan menguat.
Pelemahan yang dialami IHSG juga dialami bursa saham China sementara bursa-bursa Asia lainnya siang ini menguat. Kinerja keuangan emiten di tiga bulan pertama tahun ini memberi sentimen positif.
Berikut situasi di bursa regional pagi hari ini:
- Indeks Nikkei 225 menguat 135,18 poin (0,70%) ke level 19.445,70.
- Indeks Hang Seng naik 81,00 poin (0,33%) ke level 24.696,13.
- Indeks Komposit Shanghai berkurang 12,87 poin (0,41%) ke level 3.130,84.
- Indeks Straits Times melaju 22,32 poin (0,70%) ke level 3.233,43.
Sementara saham-saham yang masuk jajaran top losers di antaranya adalah Samudra Indonesia (SMDR) turun Rp 325 ke Rp 6.000, Inti Bangun Sejahtera (IBST) turun Rp 290 ke Rp 2.000, Voksel Electric (VOKS) turun Rp 160 ke Rp 1.600 dan Multi Bitang (MLBI) turun Rp 125 ke Rp 11.825. (dna/ang)











































