Namun catatan kerugian tersebut menurun 72,78% jika dibandingkan kerugian periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 67,6 miliar.
Pendapatan usaha BWPT di tiga bulan pertama tahun ini sebenarnya juga meningkat 35% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 616,7 miliar menjadi Rp 839 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akan tetapi anak usaha PT Rajawali Capital International ini berhasil mencatat EBITDA sebesar Rp 267,7 miliar atau meningkat 86% dibanding kuartal I 2016 sebesar Rp 143,8 miliar.
"Kenaikan EBITDA ini salah satunya didukung oleh harga jual yang baik," kata Sekretaris Perusahaan BWPT Deddy Setiady di Sampoerna Strategic, Jakarta, Kamis (4/5/2017).
Hari ini perusahaan milik pengusaha nasional Peter Sondakh itu menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Dalam rapat tersebut guna menyetujui laporan keuangan BWPT yang berakhir di 31 Desember 2016.
Pemegang saham juga sepakat atas keputusan perseroan yang tidak membagikan dividen tahun ini.
Selain itu, RUPST juga menyetujui perompakan susunan direksi dan komisaris yang dilakukan perseroan. Berikut jajaran komisaris dan direktur yang baru:
Komisaris
Komisaris Utama: Ali Abbas Alam
Wakil Komisaris Utama: Datuk Muzzamil Mohd Nor
Komisaris: Andrew Haryono
Komisaris Independen: Yohanes Wahyu Saronto
Komisaris independen: Nanan Soekarna
Direksi
Direktur Utama: Nicolaas B Tirtadinata
Direktur: Deddy Setiadi
Direktur: Denys Collin Munang
Direktur: Henderi Djunaidi
Direktur Independen: Yap Tjay Soen
Jajaran Komisaris dan Direksi yang lama
Komisaris
Komisaris Utama: Tan Tjoe Ling
Komisaris: Yohanes Wahyu Saronto
Komisaris Independen: Moekhlas Sidik
Komisaris Independen: Nanan Soekarna
Direksi
Direktur Utama: Nicolaas B. Tirtadinata
Direktur: Deddy Setiady
Direktur Independen: Yap Tjay Soen (ang/ang)