Investor Asing Sudah Kebal dengan Gejolak Politik RI

Investor Asing Sudah Kebal dengan Gejolak Politik RI

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Jumat, 12 Mei 2017 10:51 WIB
Foto: Ari Saputra
Jakarta - Investor asing di Indonesia diklaim sudah kebal dengan kondisi politik di Indonesia. Penurunan indeks dan nilai tukar rupiah pada 9 Mei lalu dinilai hanya jangka pendek saja dan akan berpeluang menguat kembali minggu depan.

Chief Economist Skha Institute for Global Competitiveness Eric Sugandi menjelaskan, penurunan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada penutupan selasa memang cenderung turun karena faktor musiman.

"Sebenarnya iya, apalagi kalau investor yang sudah lama investasi di Indonesia," ungkap Eric kepada detikFinance, Jumat (12/5/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selama tidak ada pergantian pemerintah pusat dengan cara yang tidak wajar, seperti kudeta atau revolusi, capital outflow-nya masih terbatas," terangnya.

Kalangan investor menurut Eric mendapatkan informasi dari beberapa media Internasional atau lokal berbahasa asing yang memberitakan vonis tersebut dikarenakan pengaruh kelompok Islam garis keras ke dalam sistem politik Indonesia.

"Saya tidak sepakat dengan pandangan yang bias seperti ini," ujarnya.

Dia menjelaskan, investor asing cenderung melakukan aksi pengambilan untung atau redeem sebagian investasi mereka untuk bayar dividen ke pemegang saham.

Kemudian, selain itu juga ada kecenderungan menjelang libur panjang, pelaku perdagangan juga menjual saham. "Selain faktor itu, juga ada sedikit pengaruh vonis Ahok ke pergerakan bursa saham, tapi ini hanya sementara," kata Eric.

Diketahui, perdagangan sesi 2 pada hari tersebut, IHSG melemah 10,086 poin (0,19%) ke level 5.697,056. Sementara indeks LQ45 berkurang 2,137 poin (0,23%) ke level 946,831.

(mkj/mkj)

Hide Ads