Pada era 90-an Ramayana menjadi pusat perbelanjaan yang cukup digemari masyarakat luas. Namun seiring berjalannya waktu, marak departement store bermunculan dan seakan membuat nama Ramayana redup.
Untuk tetap berada dalam peta persaingan, kini Ramayana melakukan transformasi pada bisnis utamanya itu, dengan merombak mulai dari penampilan outlet, menambah brand hingga strategi menarik konsumen
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suryanto menjelaskan, untuk transformasi toko sudah dilakukan sejak tahun lalu. Dari total 112 toko sudah dirombak penampilannya sebanyak 13 toko. Sementara untuk tahun ini ditargetkan akan mentransformasikan 20 toko lagi.
"Tahun ini hingga Mei sudah 7 toko yang ditransformasikan. Kita targetkan 13 toko lagi, jadi total tahun ini 20 toko ditransformasikan," imbuhnya.
Untuk transformasi toko, kata Suryanto bisa per meternya bisa menghabiskan dana hingga Rp 1,5 juta. Biaya untuk transformasi toko tersebut diambil dari anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) yang rata-rata mencapai Rp 300-400 miliar per tahun.
"Dana internal per Desember 2016 kami ada Rp 1,6 triliun. Jadi untuk capex masih bisa dari internal. Capex itu untuik transformasi dan kegiatan bisnis," tambahnya.
Selain itu, untuk menarik pengunjung Ramayana kini menggandeng para artis ternama untuk di-endorse. Nama-nama artis beken yang sudah digandeng Ramayana di antaranya Rafi Ahmad, Ayu Tingting, Aliando. Oleh karena itu Ramayana kini mengusung tagline '#Keren Hak Segala Bangsa'
"Indonesia banyak masyarakat menengah ke bawah. Kami ingin menampilkan produk yang sama dengan selebriti. Sehingga masyarakat Indonesia bisa merasakan apa yang dipakai selebriti," imbuhnya. (ang/ang)