Perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur trafo itu akan melepas 1.201.628.000 lembar saham atau 16,67% dari enlarged capital. Sehingga Trafoindo bakal meraup dana segar hasil IPO sekitar Rp 384-480 miliar.
"Pada saat ini konsumsi listrik per kapita kita masih rendah, Presiden (Joko Widodo/Jokowi) bertekad untuk terus genjot kelistrikan kita. Oleh karena itu saya sangat harapkan dengan IPO ini kita bisa sangat membantu dan mendorong peran kita untuk meningkatkan pemakaian listrik," kata Direktur Utama Trafoindo Suryono Limputra di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (22/5/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sisanya 35% untuk modal kerja pembelian bahan baku, pembayaran utang usaha, biaya produksi dan pemasaran," tambahnya.
Trafoindo saat ini memiliki 4 pabrik di jatiuwung, Tangerang yang memproduksi berbagai jenis trafo, seperti trafo distribusi minyak, trafo instrumen yaitu trafo arus (current transformer/CT), trafo tegangan (voltage transformer/VT) dan trafo distribusi kering. Salah satu pelanggan yang menggunakan produknya adalah PT PLN.
Sepanjang 2016, Traforindo juga mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 1,34 triliun. Angka itu meningkat dibandingkan tahun sebelumnya Rp 1,12 triliun. Laba bersih di 2016 juga meningkat dari Rp 189 miliar menjadi Rp 215 miliar.
Sekadar informasi PT Bahana Sekuritas selaku penjamin emisi menargetkan bisa memperoleh pernyataan efektif dari OJK pada 12 Juni 2017, sehingga bisa melakukan penawaran umum pada 13 dan 14 Juni 2017. Adapun proses pencatatan saham perdana di BEI akan dilakukan pada 20 Juni 2017. (ang/ang)











































