Cerai dari Saudi Cs, Mata Uang Qatar Anjlok

Cerai dari Saudi Cs, Mata Uang Qatar Anjlok

Maikel Jefriando - detikFinance
Selasa, 06 Jun 2017 18:00 WIB
Cerai dari Saudi Cs, Mata Uang Qatar Anjlok
Foto: Dok. Internet
Jakarta - Mata uang Qatar, riyal terus tertekan pasca situasi Timur Tengah yang makin memanas. Qatar harus menerima pemutusan hubungan diplomatis oleh Arab Saudi dan beberapa negara lain sehari sebelumnya.

Apalagi bank-bank dari kawasan tersebut tidak lagi mau berurusan dengan perbankan Qatar. Seperti bank asal Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir, Bahrain, Libya hingga Sri Lanka.

Seperti yang dilansir dari Reuters, Selasa (6/6/2017) riyal Qatar jatuh di pasar spot menjadi 3.6470 terhadap dolar Amerika Serikat (AS), level terendah sejak Juni 2016.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bank-bank Qatar telah menarik utang luar negeri cukup besar. Data Bank Sentral Qatar menunjukkan, kewajiban untuk pembayaran kembali membengkak menjadi 451 miliar riyal (US$ 124 miliar) pada bulan Maret dari 310 miliar riyal pada akhir tahun 2015.

Kondisi ini dikhawatirkan memperburuk kondisi lembaga keuangan Qatar, khususnya perbankan. Walaupun likuiditas dari negara pemasok gas alam cair tersebut sangat besar.

Sumber perbankan Teluk yang menolak disebutkan namanya karena sensitivitas politik mengatakan kepada Reuters bahwa bank-bank Saudi Arab Saudi, UEA dan Bahrain menunda kesepakatan sampai mereka mendapat panduan dari bank sentral setempat mengenai bagaimana menangani bisnis dengan Qatar.

"Kami tidak akan mengambil tindakan tanpa panduan bank sentral, namun bijaksana untuk mengevaluasi apa yang diberikan kepada klien Qatar dan menunda sampai ada kejelasan lebih lanjut," kata seorang bankir UEA

Sumber tersebut juga mengatakan bahwa bank sentral UEA dan Bahrain telah meminta bank-bank untuk melaporkan kondisinya. Diharapkan krisis bisa terhindari.

Lembaga pemeringkat kredit Moody's Investors Service menilai jika arus perdagangan dan arus modal terganggu, perselisihan diplomatik pada akhirnya dapat merusak kestabilan utang Qatar. (mkj/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads