Corporate Secretary Firstindo Finance Yoga T. Halim mengatakan, perseroan menargetkan pembiayaan tahun ini sebesar Rp 1 triliun. Angka tersebut meningkat hampir 100% dibanding tahun sebelumnya.
"Tahun lalu itu pembiayaan kita Rp 550 miliar, jadi hampir 100%," tuturnya di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (8/6/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya 3 tahun lalu pada 2013 kita sudah mencapai Rp 1,3 triliun. Jadi sebenarnya kita mau balik lagi ke dua tahun yang lalu. Kita waktu itu turun karena kondisi global dan market juga tidak terlalu bagus," imbuhnya.
Tidak hanya itu, emiten berkode saham FINN ini menargetkan laba bersih tahun ini mencapai Rp 15 miliar. Jika dihitung target tersebut meningkat 96,59% dibanding laba bersih di 2016 sebesar Rp 7,63 miliar.
Sementara hingga kuartal I-2017 perseroan sudah menyalurkan pembiayaan 21% dari target atau sekitar Rp 210 miliar. Sedangkan laba bersih di kuartal I-2017 sebesar Rp 3 miliar, angka itu naik dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 2,3 miliar.
"Jadi ini kita masih on the track. Biasaanya di semester II pencapaian lebih tinggi," imbuhnya.
Yoga mengatakan, fasilitas pembiayaan yang disalurkan juga dijaga kualitasnya. Dia mencatat hingga saat ini rasio pembiayaan macet atau non performing fund (NPF) sebesar 1,3%.
"Kita juga sekarang memiliki 34 cabang. Di mana penyaluran masih fokus di Pulau Jawa hampir 50% dari total. Secara portofolio paling besar di truck dan pickup mendominasi," tambahnya.
Perseroan juga berencana akan masuk ke pembiayaan perumahaan dan sektor martim. Meskipun saat ini porsi pembiayaan di sektor kendaraan perseroan mencapai 99%.
"Kita memang targetkan pembiayaan KPR. Tapi itu masih dalam tahap belajar, jadi belum ada, baru ada mungkin di akhir tahun," tandasnya. (mkj/mkj)