Direktur Utama PTPP Tumiyana menjelaskan, pencapaian kontrak baru tersebut sudah mencapai 31% dari total target kontrak baru yang ditetapkan tahun ini sebesar Rp 40,6 triliun.
"Program spesialisasi yang diterapkan oleh perseroan sejak awal tahun ini diharapkan akan meningkatkan kinerja Perseroan. Selain itu, Perseroan memiliki kondisi keuangan yang sehat sehingga mampu mendanai pemenuhan kontrak-kontrak yang diperoleh," tuturnya dalam keterangan tertulis, Kamis (8/6/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa proyek yang berhasil diraih Perseroan, antara lain PLTU Meulaboh sebesar Rp 1,8 triliun, Grand Satria Bekasi Rp 677 miliar, Pembangunan Terminal Multipurpose & Fasilitas Pendukung Pelabuhan Kuala Tanjung Rp 482,58 miliar, Social Security Tower Jakarta Rp 436,98 miliar, Rusunawa St. Depok Rp 415 miliar, Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Solo (Pertama di Indonesia) Rp 390 miliar, Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTA) (Bayu) di Tolo Sulawesi Selatan 72 MW Rp 375 miliar, Perumnas Tahap 2 di Medan Rp 349,95 miliar, Universitas Syiah Kuala Aceh Rp 314,71 miliar, Rusunawa DKI Jakarta Rp 322,95 miliar, Palm Regency Apartement sebesar Rp 280,91 miliar, Konstruksi Sipil PLTMH Tomuan Rp 245 miliar, Pembangunan Dermaga VII Pelabuhan Merak Rp 217,14 miliar, Gardenia Bogor Rp 172 miliar, Jakarta Urgent Flood Mitigation Rp 161,45 miliar dan sebagainya.
Sementara komposisi kepemilikan perolehan kontrak baru Perseroan pada bulan Mei 2017 berasal dari BUMN sebesar 71%, swasta 16% dan Pemerintah 13%. Sedangkan untuk jenis pekerjaan, yaitu Gedung sebesar 40%, EPC 36%, Jalan Jembatan 13% dan Bangunan Air 12%.
"Dengan mengantongi kontrak baru sampai dengan Mei 2017 sebesar Rp 12,6 triliun, Manajemen Perseroan optimistis target kontrak baru 2017 sebesar Rp 40 triliun ini dapat terlampaui," tegas Tumiyana.
Target kontrak baru Perseroan pada tahun 2017 ini meningkat sekitar 25% dibandingkan realisasi tahun 2016 sebesar Rp. 32,6 triliun. Dengan adanya peningkatan kontrak baru ini, perseroan memperkirakan dapat meraup laba bersih sekitar Rp 1,5 triliun atau meningkat sekitar 50% dibandingkan perolehan laba tahun 2016 sebesar Rp 1 triliun. (ang/ang)











































