Tito mengatakan, Jokowi hanya ingin tahu bagaimana kondisi pasar modal setelah lembaga rating dunia S&P menaikan rating Indonesia menjadi layak investasi.
"Pak Jokowi tanya pasar modal ya saya jawab. Rating naik trus bagaimana," tuturnya di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (9/6/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada dasarnya disuruh kerja lebih keras supaya buat produk lebih banyak. Supaya dana asing bisa lebih banyak masuk," imbuhnya.
Tito mengatakan, memang jumlah emiten menentukan sejumlah indeks seperti MSCI memperbanyak bobot saham-saham Indonesia di dalamnya. MSCI sendiri merupakan indeks global yang menjadi acuan seluruh investor saham menempatkan portofolionya di seluruh dunia.
"Kan kalau produk banyak bobot MSCI (Indonesia) bisa naik. Bobot MSCI hanya bisa naik kalau produk lebih banyak dan pasar lebih besar," tuturnya.
Tito mengatakan, indek MSCI memang sangat penting bagi Indonesia. Apa lagi ada sekitar US$ 11 ribu triliun dana investasi yang mengikuti indeks MSCI. (ang/ang)











































