Menurut Analis First Asia Capital David Sutyanto kecilnya nilai transaksi perdagangan sesi I hari ini memang disebabkan matinya sistem perdagangan saham selam 1 jam dari pembukaan hingga pukul 10.00 WIB. Penyebabnya lantaran sistem pendukung datafeed yang error sehingga memaksa BEI untuk menghentikan sistem perdagangan.
Menurut David sekitar setengah jam setelah perdagangan biasanya transaksi perdagangan cukup ramai. Para pelaku pasar yang berrorientasi trading harian biasanya marak melakukan pembelian saat itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut David meski datafeed tidak menyebabkan kerugian finansial tapi cukup membuat para pelaku pasar tidak nyaman. Sebab datafeed berisi seluruh informasi perdagangan, mulai dari transaksi jual beli hingga pergerakan saham.
Datafeed ibarat mata bagi investor. Bila informasi yang tersaji tidak akurat, maka keputusan transaksi yang diambil para investor bisa jadi salah.
"Jadi untuk yang biasanya beli pagi jual sore itu tentunya akan sangat terganggu. Ada yang seperti itu," imbuhnya.
Baca juga: Sepi, Transaksi Saham Hanya Tembus Rp 1,4 T |
David juga mengatakan, meski permasalahan hanya di sistem informasi, namun hal itu membuat pelaku pasar cukup takut. Sebab mereka seperti bertransaksi dengan mata tertutup, sehingga membuat mereka lebih memilih untuk menunggu sistem benar-benar pulih.
"Sebenarnya iya (takut), beberapa memang lebih nyaman untuk menunggu sesi 1 habis, jadi lebih nyaman untuk mengatur strategi," kata dia.
Namun karena BEI sudah sigap membenahi persoalan tersebut, David mengimbau agar tidak perlu khawatir. Dia yakin transaksi akan kembali normal di sesi kedua perdagangan saham hari ini. (dna/dna)











































