Direktur Modern Internasional Julius Wiliady mengatakan, salah satu bisnis yang akan dikembangkan yakni medical imaging (pencitraan medis). Di lini bisnis ini perseroan menjual alat-alat radiologi untuk rumah sakit dan klinik.
"Bisnis medical adalah salah satu divisi yang ada di PT Modern Internasional yang akan dikembangkan," tuturnya dalam acara Public Exposes Isidentil di Kantor Pusat Sevel, Jakarta, Jumat (14/7/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun sayangnya lini bisnis ini kurang mendapatkan perhatian dari induk usaha. Sebab Modern Internasional selama ini fokus mengembangkan Sevel. Padahal lini bisnis ini hadir jauh sebelum perseroan memebeli lisensi franchise Sevel.
"Selama ini kita berjalan secara konservatif, karena semua sumber dana difokuskan ke Sevel. Kita harapkan berkembang, karena potensinya sangat besar," imbuhnya.
Untuk saat ini pihanya memegang hak distribusi alat medical imaging dengan merek Shimadzu dan dental imaging dengan merek Sirona. Sayangnya perseroan belum masuk menjual alat yang lebih canggih lagi seperti Magnetic Resonance Imaging (MRI) dan Computed Tomography (CT) Scan.
"Jujur di 2 prinsipal itu belum punya MRI dan CT scan yang lebih besar lagi. Kita dapat penawaran beberapa produk tapi selama ini kita enggak bisa follow up lebih lanjut karena sumber pendanaan kita terbatas. Ini akan menjadi rencana kita," tambah Julius.
Meski begitu, pihaknya belum mematangkan rencana yang lebih rinci bagaimana strategi membesarkan lini bisnis tersebut. Sebab saat ini Modern Internasional masih fokus berbenah diri pasca penutupan Sevel.
Julius juga mengaku belum bisa mengungkapkan berapa belanja modal yang akan disiapkan perseroan untuk lini bisnis medical imaging. Lini bisnis ini juga belum terpisah dan masih di bawah langsung Modern Internasional.
"Kita akan coba sesuaikan tapi kemungkinan dipisah bisa terjadi. Tapi untuk sementara kita bertahan dulu, tergantung rencana kedepannya," tukasnya. (ang/ang)