Siang Ini Saham Induk PT IBU Bertahan di Jalur Hijau

Siang Ini Saham Induk PT IBU Bertahan di Jalur Hijau

Danang Sugianto - detikFinance
Selasa, 25 Jul 2017 16:05 WIB
Foto Ilustrasi: Luthfy Syahban
Jakarta - Saham PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) hari ini cenderung bergerak di jalur hijau. Meskipun saham ini masih didera sentimen negatif atas pelemik kasus pengoplosan beras yang menimpa cucu usahanya PT Indo Beras Unggul (PT IBU).

Menurut pemantauan detikFinance, Selasa (25/7/2017), saham AISA pagi tadi dibuka langsung menguat 40 poin dari penutupan sebelumnya Rp 1.255 ke level Rp 1.295.

Setelah itu saham AISA terus menguat, pada 10.05 waktu JATS menguat ke level Rp 1.345. Bahkan hari ini saham AISA sempat menyentuh level tertinggi Rp 1.360. Hingga jeda sesi I saham AISA parkir di level Rp 1.340.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun setelah memasuki sesi II, saham AISA kembali turun meski masih menguat dibanding penutupan sebelumnya. Pada pukul 15.10 waktu JATS saham AISA turun ke level Rp 1.270. Hingga saat ini saham AISA masih berfluktuatif naik turun di jalur hijau.

Sebelumnya pada Jumat 21 Juli 2017, saham AISA anjlok 24,92% ke level Rp 1.205. Pada pembukaan perdagangan kemarin saham AISA juga sempat anjlok 24,89% dari Rp 1.205 ke level Rp 905. Saham AISA langsung kena auto reject, atau tidak mentok di level tersebut. Namun setelah itu kembali rebound dan berakhir menguat 4,15% ke Rp 1.255.

Finance Coordinator Tiga Pilar Sejahtera Food Sjambiri Lioe mengatakan, tidak ada upaya khusus dari manajemen untuk menopang pergerakan sahamnya, sebab itu merupakan mekanisme pasar. Namun pihak berupaya hanya dengan melakukan penjelasan ke publik sejelas mungkin terkait kasus yang menimpa PT IBU.

"Investor banyak sekali dia nelpon dari pagi sampai sore, akhirnya kita blast. Itu upaya yang kita lakukan," tuturnya di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (25/7/2017).

Manajemen AISA juga telah melakukan konferensi pers pada Minggu 23 Juli 2017. Hari ini pihaknya juga menggelar public expose isidentil di BEI.

"Ini permintaan BEI untuk menjelaskan ke investor dan analis yang minta jelasin ke kita," pungkasnya. (dna/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads