Ingin Punya 50 Rumah Sakit, Siloam Terbitkan 325 Juta Saham Baru

Ingin Punya 50 Rumah Sakit, Siloam Terbitkan 325 Juta Saham Baru

Danang Sugianto - detikFinance
Kamis, 24 Agu 2017 20:10 WIB
Ilustrasi Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) hari ini menggelar paparan publik di Yogyakarta, Jawa Tengah. Ada beberapa poin yang disampaikan, salah satunya rencana aksi korporasi anak usahanya di bidang rumah sakit yakni PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO).

SILO berencana meningkatkan modal melalui Penawaran Umum Terbatas dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 325.200.000 saham baru (rights issue) atau 25% dari modal disetor dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Dana hasil rights issue tersebut akan dimanfaatkan untuk ekspansi perusahaan.

"Siloam menargetkan untuk mengoperasikan dan mengelola 50 rumah sakit pada akhir tahun 2019," kata Direktur LPKR Danang Kemayan Jati dalam keterangan tertulisnya, Kamis (24/8/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SILO sendiri akan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 4 September 2017. Rapat tersebut guna mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham atas rencana Penawaran Umum Terbatas tersebut.

Siloam hingga saat ini telah mengambil alih empat rumah sakit, yaitu Rumah Sakit Umum Sentosa (Sentosa) di Bekasi senilai Rp 26,5 miliar, Rumah Sakit Grha Ultima Medika (GUM) di Mataram senilai Rp 155 miliar, Rumah Sakit Umum Putera Bahagia (RSUPB) di Cirebon senilai Rp 130 miliar, dan Rumah Sakit Hosana Medica (RSHM) di Bekasi senilai Rp 150 miliar.

Disamping itu, Siloam juga telah membuka empat rumah sakit greenfield, yaitu Siloam Hospitals Bangka Belitung, Siloam Hospitals Bogor, Siloam Hospitals Yogyakarta, dan Siloam Hospitals Bekasi Timur. Sehingga jumlah rumah sakit di bawah pengelolaan Siloam menjadi 31.

Dalam acara paparan publik, pihak LPKR juga memamerkan proyek perumahan prestisus terbarunya di Cikarang, Bekasi, yakni Meikarta. Proyek yang bakal menjadi kota baru tersebut merupakan proyek investasi terbesar milik Lippo sejak lebih dari enam dekade terakhir.

"Meikarta terletak di jantung koridor Jakarta-Botabek-Bandung yang berkembang pesat, dimana 60% perekonomian nasional Indonesia berada. Meikarta juga dikelilingi oleh beberapa kota baru, termasuk Lippo Cikarang, Jababeka, dan MM2100, kawasan industri yang memproduksi lebih dari 1 juta mobil, 10 juta sepeda motor, jutaan unit kulkas, berbagai produk elektronik dan peralatan rumah tangga kelas atas, setiap tahunnya," kata Danang.

LPKR yakin nilai strategis Meikarta akan meningkat dengan dibangunnya beberapa proyek infrastruktur penting di kawasan tersebut. Di antaranya Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Pelabuhan Patimban, Bandara Internasional Kertajati, Light Rail Transport (LRT) Cawang-Bekasi Timur-Cikarang, Automated People Mover (Monorel) yang menghubungkan tujuh kota baru di sekitar Meikarta, serta Jalan Layang Tol Jakarta-Cikampek.

"Meikarta akan memiliki prasarana dan sarana kelas dunia, seperti pusat perbelanjaan, pusat kesehatan, rumah sakit bertaraf internasional, pusat keuangan internasional, hotel bintang lima, perpustakaan nasional, pusat kesenian dan pertunjukan opera, sekolah nasional dan internasional, universitas nasional, pusat penelitian industri, dan pusat pameran internasional," tukasnya. (ang/ang)

Hide Ads