4 Saham BEJ Masuk Indeks MSCI
Jumat, 13 Mei 2005 17:35 WIB
Jakarta - Morgan Stanley Capital International (MSCI) Index kembali memasukkan empat saham yang ada di Bursa Efek Jakarta (BEJ) ke dalam portofolio investasinya. Keempat saham itu adalah PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BNII), PT International Nickel Indonesia Tbk (INCO), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dan PT Energi Mega Persada (ENRP). Dalam pengumumannya yang dikeluarkan Jumat (13/5/2005), disebutkan, keempat saham tersebut pembobotannya akan mulai berlaku efektif pada 30 Mei 2005. Sampai saat ini jumlah saham BEJ yang telah masuk dalam pembobotan MSCI Index sebanyak 22 emiten. Saham-saham tersebut antara lain PT Telkom Tbk, PT HM Sampoerna Tbk, PT Bank Mandiri Tbk. Saat ini 22 emiten BEJ yang sudah masuk dalam pembobotoan MSCI adalah PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN), PT Bank Mandiri Persero Tbk (BMRI), PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bumi Resources Tbk (BUMI). PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Indosat Tbk (ISAT), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Lippo Bank Tbk (LPBN), PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS), PT Semen Gresik Persero Tbk (SMGR), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC), dan PT United Tractors Tbk (UNTR). MSCI Index meliputi 1.500 perusahaan investasi di 51 negara dengan dana total dana sekitar US$ 4 triliun. Investor global selalu menggunakan indeks ini sebagai patokan untuk investasi saham. Sedangkan untuk pasar negara berkembang (Emerging Market) meliputi 26 negara yakni Argentina, Brazil, Cili, Cina, Kolombia, Republik Checznya, Mesir, Hungaria, India, Indonesia, Israel, Jordania, Korea Selatan, Malaysia, Mexico, Maroko, Pakistan, Peru, Filipina, Polandia, Rusia, Afrika Selatan, Taiwan, Thailand, Turki dan Venezuela. Kriteria pembobotan MSCI Index di Indonesia salah satunya adalah saham yang diperdagangkan di pasar (free float) minimal 35 persen dengan kapitalisasi pasar sebesar US$ 150 juta. MSCI Index diumumkan tiap tahun pada bulan Mei, dan dilakukan review per kuartal atau jika ada perubahan karena corporate action yang mempengaruhi saham free float. Menurut Haryajid Ramelan, Fund Manager and Investment Analys Recapital Assets Management, kepada detikcom, Jumat,(13/5/2005) saham yang masuk pembobotan MSCI akan menjadi acuan investor asing untuk lebih selektif berinvestasi di Indonesia dan negara-negara lainnya. "Efeknya ke emiten yang bersangkutan sangat positif karena sahamnya akan semakin dicari investor terutama asing karena saham tersebut dinilai sangat prospektif," ujar Haryajid. Namun demikian, masuknya saham ke dalam pembobotan MSCI Index tidak serta merta akan mempengaruhi pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG). Pasalnya, pergerakan IHSG tidak hanya melihat pembobotan MSCI Index tetapi lebih kepada kinerja keuangannya emiten dan aksi korporasinya. "Tapi pembobotan itu dijadikan guide untuk investasi jangka menengah dan panjang," ujar Haryajid.
(qom/)