Garuda merupakan 1 dari 24 BUMN yang mengalami kerugian di semester I-2017 yang mencapai Rp 5,852 triliun.
Menteri BUMN, Rini Soemarno, mengaku tengah menganalisa lebih dalam penyebab kerugian maskapai pelat merah tersebut. Menurutnya perlu dilakukan analisa lebih lanjut mengenai rute-rute yang menguntungkan dan tidak menguntungkan bagi emiten berkode GIAA itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anak usaha Garuda, yaitu PT Garuda Maintenance Facility (GMF), juga akan menjual saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (Initial Public Offering/IPO) sebelum akhir tahun ini. Dengan demikian, diharapkan bisa merestrukturisasi induk usahanya, yaitu Garuda Indonesia.
"Efisiensi dilakukan dan kita juga proses melisting. GMF akan kita listing sebelum akhir tahun," tutur Rini.
Dengan rencana tersebut, Rini berharap kinerja keuangan maskapai pelat merah itu bisa semakin membaik saat tutup buku 2017 mendatang.
"Semoga itu bisa mendapatkan pendapatan lebih untuk Garuda. Itu yang kita dapat lakukan, semoga akhir tahun sudah jauh sedikit kerugiannya," tutup Rini. (ara/ang)











































