"Rugi Rp 400an miliar," ujar Corporate Secretary Aneka Tambang, Aprilandi Hidayat Setia saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Senin (4/9/2017).
Ada beberapa hal yang menyebabkan Antam mengalami kerugian di semester I-2017, antara lain penurunan penjualan dari Rp 4,16 triliun di periode yang sama tahun lalu, menjadi Rp 3,01 triliun. Angka ini mengalami penurunan hingga 27,66%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada beberapa depresiasi yang sudah harus dihitung tahun ini, kemudian ada amortisasi anak perusahaan yang memang harus dimasukkan juga. Karena dua itu saja," ujar Aprilandi.
Untuk mengantisipasi kerugian terulang kembali di paruh kedua 2017, Antam berupaya meningkatkan produksi tambang setelah tertundanya beberapa bulan lalu. Dengan digenjotnya produksi, maka penjualan Antam juga akan ditingkatkan seperti emas, nikel, hingga perak.
"Penjualan akan kita tingkatkan, pabrik mulai bagus sekarang. Harga bagus nikel, emas, perak, pabrik mulai on bagus lagi ditambah denngan ekspor nikel dan biji bauksit akan tambah lagi pundi-pundi kita," tutur Aprilandi. (ara/ang)