Sebelumnya Jasa Marga telah melakukan sekuritisasi aset berbasis pendapatan di masa depan dari jalan tol Jagorawi senilai Rp 2 triliun.
"13 ruas ini potensial kita lepas, karena kewajiban financial sudah selesai. Dan setelah kita cek, mekanisme melepas pendapatan di muka ini tidak ada regulasi yang tidak cocok," kata Dirut Jasa Marga, Desi Ariyani dalam jumpa pers di Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (5/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa di antaranya yaitu tol dalam kota, tol lingkar luar Jakarta, tol Jakarta-Tangerang, Jakarta-Cikampek, Purwakarta-Bandung-Cileunyi (Purbaleunyi), tol Semarang, dan Surabaya.
"Yang jelas tidak tahun ini, tapi tahun depan. Tahun ini kita bond obligasi dan global bond di luar negeri yang akan kita terima dalam bentuk rupiah," tutur Desi.
Saat ini Jasa Marga tengah gencar menyelesaikan 31 ruas tol yang seluruhnya ditargetkan beroperasi pada 2019, di mana hingga saat ini baru 609 kilometer panjang ruas tol yang telah beroperasi. Pihaknya pun menargetkan dapat mengoperasikan setidaknya 200 kilometer jalan tol baru setiap tahunnya hingga 2019.
"Sampai saat ini kami punya 1.260 km konsesi, 607 km sudah beroperasi. Masih ada 630 km lagi yang harus dioperasikan dan diharapkan ada 200 km yang operasi setiap tahun sampai 2019, sehingga ini butuh pendanaan-pendanaan baru," pungkas Desi. (eds/dna)