TTI berencana melepas sebanyak-banyaknya 300 juta saham atau setara 20,69% dari modal yang disetor perusahaan. Ditargetkan proses pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia akan dilakukan pada 23 September 2017 mendatang.
"Untuk harganya ada di kisaran Rp 140-150 per lembar saham," kata Direktur Keuangan TTI, Nurwulan Kusumawati, di Hotel Grand Mercure Kemayoran, Jakarta, Rabu (6/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dana tersebut sekitar 70% akan digunakan perseroan untuk membeli 12 mesin weaving. Sementara 30% akan digunakan sebagai modal kerja.
Nurwulan mengatakan, saat ini total produksi kain TTI mencapai 700 ribu yard kain per bulan. Jika ditambah 12 mesin weaving baru maka kapasitas produksi akan bertambah menjadi 800 ribu yard kain per bulan.
![]() |
"Setiap penambahan 12 mesin weaving akan tambah 100 ribu yard per bulan. Untuk harga mesinnya sekitar Rp 1 miliar, jadi kalau 12 sekitar Rp 10-15 miliar," tukasnya.
Sekadar informasi, saat ini pemegang saham TTI sekitar 99% digenggam oleh PT Inti Nusa Damai. Sementara sisanya 1% dimiliki oleh PT Trisula Insan Tiara.
Perusahaan ini tidak hanya memproduksi kain, tapi juga seragam bagi perusahaan swasta, BUMN maupun instansi pemerintahan seperti TNI dan Polri. Namun seragam yang diproduksi TTI bukan seragam perang melainkan seragam untuk para pejabat TNI dan Polri. (ang/ang)