Perusahaan e-commerce Online-to-Offline (O2O) hari ini menggelar paparan publik terkait rencana tersebut. Kioson bakal melepas 150 juta lembar saham atau sebanyak-banyaknya 23,07% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh.
"Rencana IPO ini merupakan bagian dari strategi kami dalam melaksanakan misi menjadi jembatan antara underserved market dengan teknologi digital. Kami melihat bahwa pasar yang belum terlayani oleh dunia digital masih sangat luas," kata Co-Founder Kioson Jasin Halim dalam keterangan tertulis, Kamis (7/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara bersamaan Kioson juga akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 150 juta Waran Seri I yang menyertai saham baru Kioson atau sebanyak-banyaknya 30% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh. Waran tersebut untuk diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham.
Dana hasil IPO sekitar 75,76% akan digunakan perseroan untuk mengakuisisi PT Narindo Solusi Komunikasi. Sisanya, akan digunakan untuk modal kerja.
"Akuisisi ini akan memperkuat struktur dan menambah portofolio Perseroan, yang pada akhirnya akan memberikan kontribusi positif kepada kinerja keuangan Perseroan," kata Jasin.
."Dengan performa perusahaan, kebutuhan masyarakat yang masih sangat besar dan belum sepenuhnya terpenuhi, serta manajemen yang berpengalaman puluhan tahun di industri retail, kami yakin IPO Kioson ini dapat menjadi pilihan investasi yang tepat bagi para investor," tambahnya.
Dalam rangka rencana IPO ini, Kioson telah menunjuk PT Sinarmas Sekuritas sebagai penjamin emisi alias underwriter.
Kioson sendiri merupakan e-commerce uyang menggandeng UMKM sebagai mitra untuk mengisi market place-nya. Hingga April 2017, Kioson telah memiliki lebih dari 15.000 mitra kios yang tersebar di 384 kota di Indonesia, dengan mayoritas berada di kota lapis kedua. Perseroan menargetkan peningkatan mitra kios mencapai 100 persen pada akhir 2017.
Secara kinerja, berdasarkan laporan keuangan per 30 April 2017, omset Kioson sudah mencapai Rp 25,9 miliar. Sementara total asetnya mencapai Rp 44,77 miliar. (ang/ang)