Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengatakan melemahnya dolar AS terjadi karena tren global.
"Kalau dilihat tren mata uang awalnya kan ada kekhawatiran ekonomi AS tumbuh cepat dari perkiraan. Tapi ternyata kan tidak sesuai perkiraan dan indikator lain menyebabkan mata uang kita menguat," kata Mirza di Gedung BI, Jumat (8/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan, pasar berekspektasi kenaikan Fed Rate di awal tahun bisa baik 4 kali bahkan 5 kali. Namun, sampai saat ini baru 2 kali naik.
"Desember nanti ada ekspektasi untuk naik 25 bps. Itu membuat dolar AS kurang menarik karena suku bunganya tidak jadi naik dan ekonomi AS tidak tumbuh lebih tinggi dari perkiraan. Menyebabkan ekspektasi orang terhadap dolar AS menurun," imbuhnya.
Dari data BI, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tercatat Rp 13.281 menguat dibandingkan periode hari sebelumnya Rp 13.331 per dolar AS. (ang/ang)











































