Seperti yang dilansir Reuters, Senin (11/9/2017), dolar turun 0,38% setelah menyentuh level terendah 91,011, terlemah sejak Januari 2015.
Diketahui, Mario Draghi mengusulkan agar Bank Sentral Eropa memulai program stimulus pada pasar keuangan yang masif dalam waktu dekat. Sehingga membuat dolar AS tertekan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kalangan investor menganggap tidak adanya kenaikan suku bunga, membuat AS menjadi tidak menarik untuk penempatan dana.
Investor juga cukup khawatir dengan kerusakan yang ditimbulkan oleh Badai Atlantik yang melanda wilayah Florida dan sekitarnya.
Pagi ini dolar AS bergerak di kisaran Rp 13.150 dengan posisi tertinggi di 13.200 dan terendah di Rp 13.135. Sementara pekan lalu Rp 13.350.
Atas berbagai sentimen yang terjadi, membuat dolar AS melemah. Tidak hanya terhadap rupiah, namun terhadap banyak mata uang di berbagai negara. (mkj/mkj)