Dolar Rontok Atau Rupiah yang Menguat?

Dolar Rontok Atau Rupiah yang Menguat?

Maikel Jefriando - detikFinance
Senin, 11 Sep 2017 13:10 WIB
Foto: Rachman Haryanto
New York - Dolar Amerika Serikat (AS) menyentuh level terendah dalam 2,5 tahun terakhir. Ini dipengaruhi oleh pernyataan Gubernur Bank Sentral Eropa Mario Draghi dan pejabat Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed).

Seperti yang dilansir Reuters, Senin (11/9/2017), dolar turun 0,38% setelah menyentuh level terendah 91,011, terlemah sejak Januari 2015.

Diketahui, Mario Draghi mengusulkan agar Bank Sentral Eropa memulai program stimulus pada pasar keuangan yang masif dalam waktu dekat. Sehingga membuat dolar AS tertekan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tekanan terhadap dolar bertambah setelah Presiden The Fed New York, William Dudley, dalam pidatonya tidak menyinggung tentang kenaikan suku bunga di sisa 2017. Padahal hal tersebut sempat disampaikan pada tiga pekan lalu. Indikasi tidak adanya kenaikan suku bunga acuan yaitu inflasi AS yang masih sangat lemah.

Kalangan investor menganggap tidak adanya kenaikan suku bunga, membuat AS menjadi tidak menarik untuk penempatan dana.

Investor juga cukup khawatir dengan kerusakan yang ditimbulkan oleh Badai Atlantik yang melanda wilayah Florida dan sekitarnya.

Pagi ini dolar AS bergerak di kisaran Rp 13.150 dengan posisi tertinggi di 13.200 dan terendah di Rp 13.135. Sementara pekan lalu Rp 13.350.

Atas berbagai sentimen yang terjadi, membuat dolar AS melemah. Tidak hanya terhadap rupiah, namun terhadap banyak mata uang di berbagai negara. (mkj/mkj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads