Mau Sekuritisasi Aset Rp 4 Triliun, PLN Kebanjiran Permintaan

Mau Sekuritisasi Aset Rp 4 Triliun, PLN Kebanjiran Permintaan

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Selasa, 12 Sep 2017 18:27 WIB
Foto: Dok. PLN Wil. Riau dan Kepulauan Riau
Jakarta - PT Indonesia Power (IP), anak perusahaan PT PLN (Persero) yang bergerak dalam bidang pembangkitan tenaga listrik, menawarkan Efek Beragun Aset (EBA) Danareksa Indonesia Power PLN–1 dengan nilai maksimum Rp 4 triliun.

EBA ini punya rating awal AAA dari Pefindo. Aset dasar yang disekuritisasi adalah aset keuangan berupa Piutang dari Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik PLTU Suralaya 1-7.

Penawaran berlangsung mulai hari ini 4 September 2017 dan akan berlangsung hingga tanggal 11 September 2017. Penerbitan EBA Danareksa Indonesia Power PLN–1 ini seiring dengan rencana IP untuk melakukan sekuritisasi melalui EBA sebanyak-banyaknya Rp 10 triliun, yang akan dilakukan secara bertahap hingga akhir tahun 2018.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN, Aloysius K. Ro, sekuritisasi aset PLN mengalami kelebihan permintaan hingga 2,4 kali dari penawaran Rp 4 triliun. Sehingga terjadi penawaran sekuritisasi hingga Rp 9,6 triliun.

"Adapun jaminan aset yang diagunkan (underlying) adalah proyek Pembangkit Listrik Suralaya, Jawa Barat. Dari hasil penawaran terjadi oversubscribed 2,4 kali sehingga dana bisa mencapai Rp 9,6 triliun. Keren kan," ujar Aloy di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Selasa (9/12/2017).

KIK EBA tersebut rencananya diluncurkan pada Rabu 20 September 2017 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dana hasil sekuritisasi tersebut rencananya akan digunakan untuk membangun pembangkit baru.

Sekuritisasi ini merupakan salah satu bentuk diversifikasi pendanaan bagi perusahaan. Bertindak sebagai Manajer Investasi EBA adalah PT Danareksa Investment Management dan Bank Kustodian PT Bank BRI (Persero).

Saat ini, IP mengelola 14.578 MW pembangkit yang tersebar mulai dari Sumatra sampai dengan di Papua, di mana tahun 2016 IP berhasil berkontribusi terhadap produksi listrik nasional sebesar lebih kurang 29%. (ara/ang)

Hide Ads