Philip Morris Resmi Kuasai 97 Persen Saham HM Sampoerna
Rabu, 18 Mei 2005 13:06 WIB
Jakarta - Inilah akhir dari perjalanan panjang PT HM Sampoerna tbk. Perusahaan yang dirintis Keluarga Sampoerna selama 94 tahun itu kini dikuasai oleh PT Philip Morris.Philip Morris yang berbasis di Swiss ini telah berhasil menguasai 97 persen saham HM Sampoerna, perusahaan yang merupakan salah satu kebanggaan nasional negeri ini karena kultur tradisionalnya yang kental itu.PT Philip Morris Indonesia (PMI) menguasai 97 persen saham PT HM Sampoerna tbk setelah berhasil membeli 57 persen saham milik publik. PMI sebelumnya juga telah membeli 40 persen saham milik Keluarga Sampoerna. "Hari ini, pukul empat sore, penawaran tender PMI akan ditutup. Namun, sampai hari Selasa kemarin, kira-kira 57 persen saham telah ditawarkan untuk dijual, di mana penawaran itu tidak dapat ditarik kembali," kata Preskom HM Sampoerna, Matteo Pellegrini dalam jumpa pers usai RUPSLB yang berlangsung di Hotel Mid Plaza, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (18/5/2005).Untuk pembelian saham, PMI menawarkan harga Rp 10.600, atau di atas harga pasar. Namun belum ada penjelasan berapa biaya yang telah dikeluarkan untuk akuisisi lanjutan."Saat ini kita memiliki sekitar 97 persen saham HM Sampoerna. Namun kami tegaskan bahwa kami akan tetap menjadi perusahaan yang tercatat di perusahaan efek dan tidak ada delisting," tegas Pellegrini. Pellegrini menjelaskan, untuk pembelian 97 persen saham HM Sampoerna ini, dananya disediakan oleh Philip Morris International yang merupakan anak perusahaan dari Altria Group Inc yang sahamnya tercatat di Bursa Saham New York. PMI menyediakan dana sekitar US$ 5,1 miliar, di mana sebesar US$ 2 miliar telah dibayarkan kepada Keluarga Sampoerna untuk pembelian 40 persen saham. Pellegrini juga menjelaskan, dengan dikuasainya saham HM Sampoerna, maka kedua perusahaan itu nantinya akan memiliki pangsa pasar di Indonesia di atas 25 persen. Pangsa pasar Sampoerna per kuartal I mencapai 21 persen. PMI juga tidak akan menghapus divisi internasional yang ada di HM Sampoerna."Kami akan bekerja sama dengan Sampoerna untuk mengembangkan divisi internasional ini karena kita sudah terlebih dahulu memiliki jaringan internasional," kata Pellegrini.Mengenai rencana PMI menjadikan HM Sampoerna sebagai basis pembuatan rokok kretek untuk menembus pasar Cina, Pellegrini tidak bersedia merinci. "Masalah itu tidak perlu dispekulasikan dulu," tegasnya.Cukai RokokSementara Direktur HM Sampoerna Angky Camaro mengatakan, pihaknya akan mengikuti industri dan asosiasi rokok dalam menyikapi rencana kenaikan cukai rokok oleh pemerintah. Namun ia berharap kenaikan cukai itu tidak dilakukan secara ekstrem karena akan berdampak pada industri rokok sendiri. "Kita inginnya cukai itu naiknya secara gradual, karena kalau ekstrem seperti tahun 2003, industri rokok banyak yang hancur yang berdampak pada petani yang menjadi korban," ujarnya.Angky juga menjelaskan, masuknya Philip Morris tidak akan membuat perusahaan melakukan PHK bagi pekerjanya. "Soal PHK itu tidak ada. Dari awal Philip Morris sudah komitmen masalah ini," tegas Angky. Meskipun ada rasionaliasi, kata Angky, maka sifatnya berkembang sesuai dengan kebutuhan.
(qom/)