Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa, Alpino Kianjaya menjelaskan saat ini ada 108 AB, namun 3 dalam status suspensi sehingga yang aktif ada 105 AB. Pada 2015 ada 62 AB yang membukukan laba bersih, sementara 43 AB masih menderita kerugian.
Lalu pada 2016, jumlah AB yang membukukan laba bersih meningkat menjadi 76 AB sedangkan yang merugi sebanyak 31 AB. "Ini sudah menunjukan ada peningkatan," tuturnya di Gedung BEI, Jakarta, Senin (25/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alpino juga menegaskan, bukan hanya jumlah AB yang meraup laba bersih meningkat, dari sisi nominalnya juga naik. Pada 2015, dari 62 AB yang membukukan laba bersih jumlahnya mencapai Rp 1,3 triliun dan total kerugian dari 43 AB sebanyak Rp 446 miliar.
Lalu pada 2016 dari 74 AB yang total laba bersihnya mencapai Rp 2,9 triliun dan total kerugian dari 31 AB berkurang menjadi Rp 318 miliar. "Jumlah laba semakin meningkat, tapi kerugian berkurang," imbuhnya.
Sementara untuk sampai semester I-2017 dari 76 AB yang meraup laba jumlahnya mencapai Rp 1,22 triliun, sementara total kerugian dari 25 AB sebesar Rp 76 miliar.
"Jadi ada beberapa sebab mereka untung, dengan indeks harga saham gabungan cetak rekor, lalu kita terapkan relaksasi margin, performance emiten juga meningkat, otomatis transaksi juga meningkat. Sehingga tentunya bottom line mereka juga meningkat," tukasnya. (ang/ang)